Dua wakil pariwisata Indonesia masuk nominasi UNWTO Award 2018

Kamis, 18 Januari 2018 | 11:20 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
Dua wakil pariwisata Indonesia masuk nominasi UNWTO Award 2018

ILUSTRASI. Kuda sandel atau kuda sandalwood


INDUSTRI PARIWISATA - JAKARTA. Dua wakil Indonesia masuk menjadi nominator di ajang United Nation World Tourism Organization (UNWTO) Award 2018 dengan kategori Non-Government Innovation. Mereka adalah The Sumba Hospitality Foundation dan Triponyu.com.

Dipilihnya dua nama tersebut bukan tanpa sebab. Lantaran, inovasi mereka telah memberikan inspirasi bagi dunia pariwisata. “Ada dua wakil Indonesia di sana, itu luar biasa. Penghargaan ini sangat bergengsi,” ungkap Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangan pers.

Ajang bergengsi ini diikuti 128 initiatives dari 55 negara termasuk Indonesia. Pengumuman pemenang pada 17 Januari waktu Madrid dalam ajang 14th UNWTO Awards Ceremony di North Auditorium , IFEMA - FITUR, Madrid, Spanyol.

Lantas, inspirasi apa yang diberikan The Sumba Hospitality Foundation? Berada di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, yayasan ini fokus pada aksi sosial. Dasar mereka pendidikan, khususnya pengembangan pariwisata. Mereka pun punya sekolah perhotelan.

Yayasan tersebut mencoba memutus kemiskinan melalui pariwisata. Bukan hanya itu, yayasan tersebut juga fokus mengembangkan green hotel. Konsep tradisional pun dikembangkan hotel tersebut. Bukan saja sebagi bisnis, tetapi hotel ini juga menjadi bagian pembelajaran siswa.

Di hotel ini para siswa belajar metode housekeeping dan room service yang benar. Mengedepankan tradisi, Sumba juga mengembangkan restoran. Kerennya lagi, konsep go green ditegaskan melalui sistem pertanian organik yang dikembangkan siswa mereka.

“Mengedepankan go green, Sumba selalu memberdayakan peran masyarakat lokal. Tekanan sosial dan lingkungan pun seimbang di sana. Kekuatan inilah yang mengantar Sumba menjadi nominator,” terang Menteri asal Banyuwangi tersebut.

Sementara Triponyu.com adalah platform bisnis pariwisata yang unik. Platform tersebut menghubungkan para traveler dengan local guides. Bukan sebatas guide wisata tetapi lebih menjadi teman seperjalanan. Konsepnya paten, para local guides ini dilatih untuk menawarkan ide-ide kreatif dalam paket-paket wisata. Local guides ini adalah masyarakat di sekitar area destinasi pariwisata. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini

Terbaru