Kopinusa jajaki pemasaran kopi Flores ke Turki

Selasa, 27 Maret 2018 | 14:40 WIB   Reporter: Petrus Dabu
Kopinusa jajaki pemasaran kopi Flores ke Turki

ILUSTRASI. Kegiatan Kopinusa


KOPI - JAKARTA. Para pegiat kopi yang tergabung dalam Komunitas Kopi Nusantara (Kopinusa) menjajaki peluang memasarkan produk kopi Nusantara ke Turki. Penjajakan tersebut dilakukan melalui pertemuan bisnis di kawasan BSD Tangerang Selatan yang dihadiri pengusaha sekaligus importir kopi asal Turki, Fatih Topuz.

Hadir dalam pertemuan tersebut mantan Dubes Indonesia di Spanyol Yuli Mumpuni Widarso, ahli kopi Rudi Ersan, para pegiat Kopinusa yang dipimpin ketuanya Iwan Manasa, dan Albertus Gua, Manajer Kopi Sekunder Masyarakat Pelindung Indikasi Geografi - Arabika Flores Bajawa (MPIG AFB) yang datang langsung dari Bajawa, Kabupaten Ngada, NTT.

Dalam kesempatan tersebut, Kopinusa dan Koperasi Sekunder MPIG AFB mempresentasikan beberapa sampel kopi unggulan Tanah Air. Termasuk kopi Flores, yang diwakili kopi Arabika Flores Bajawa dan kopi Manggarai yang sampelnya dikirim oleh Asosiasi Petani Kopi Manggarai (Asnikom). ”Sejak awal, Kopinusa memang concern mempromosikan dan memasarkan kopi-kopi Nusantara, termasuk kopi Flores, melalui jaringan yang kami miliki di luar negeri,” ujar Iwan Manasa, Ketua Kopinusa dalam keterangan pers kepada Kontan.co.id, Selasa (27/3).

Menurut Iwan, pengusaha Turki Fatih Topuz memang khusus datang ke Indonesia untuk berburu sekaligus berbelanja kopi Nusantara, langsung dari negara asalnya. "Dengan langsung bertemu petani dan pemilik produk di Indonesia, kualitas dan harga tentu akan lebih terjamin,” kata Iwan.

Fatih Topuz mengaku senang bisa bertemu dan berdialog langsung dengan para pemilik produk kopi Nusantara. Meskipun sudah lama perusahaannya mengimpor kopi Nusantara, terutama dalam bentuk biji hijau (green bean), namun baru kali ini ia bertemu langsung dengan pemilik produknya. ”Selama ini saya lebih sering membeli biji kopi Indonesia dari pasar internasional di Inggris atau Belanda,” tuturnya.

Menurut Fatih, setiap tahun pihaknya mengimpor sekitar 5.000 ton kopi dari berbagai negara, termasuk Indonesia. ”Selain untuk konsumsi dalam negeri Turki, terkadang kami distribusikan juga ke satu-dua negara di kawasan Balkan, yang secara geografis relatif dekat dari Turki,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi

Terbaru