Manjakan lidah dengan kuah thailand

Senin, 02 Mei 2016 | 23:15 WIB   Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitangganag
Manjakan lidah  dengan kuah thailand


Ada banyak jenis ikan air tawar yang bisa dimasak menjadi olahan lezat dan memiliki nilai ekonomis. Yang paling sering ditemui di kedai makanan adalah olahan ikan lele, ikan patin, ikan nila, ikan mas, dan ikan gurami. Karena paling banyak dibudidaya, ikan-ikan jenis itu jadi mudah ditemui di pasaran.

Alasan itulah yang membuat Edi dan Melka membuka kedai makanan dengan menu utama ikan air tawar. Jenis ikan yang menjadi pilihan adalah ikan gurami. Karena itu pula tempat makan yang mereka dirikan pada tahun 2004 itu, diberi nama Radja Gurame.

“Ikan itu dipilih oleh pendiri Radja Gurame karena pada waktu itu memang gurami paling mudah didapat, jadi spesialisasi kami di gurami,” ujar Andre Eugenius, Operational Manager Radja Gurame.

Olahan gurami ala kedai Radja Gurame belakangan menuai banyak peminat. Kedai yang beralamat di Kompleks Pertokoan Pondok Gede Plasa ini harus menyediakan stok ikan gurami hingga 100 kilogram (kg) sehari. Asumsinya, per satu kg ada tiga ekor ikan. Dan stok sebanyak itu ludes dalam satu hari saja. “Di hari biasa pengunjung kami sekitar 100 orang. Tapi sepanjang akhir pekan, jumlahnya bisa naik dua kali lipat,” ujar Andre.

Dia mengungkapkan, mayoritas pengunjung Radja Gurame adalah rombongan atau keluarga. Kedai ini juga sering memfasilitasi untuk acara rapat, ulangtahun, atau arisan. Untuk memesan tempat, konsumen harus melakukan reservasi sehari sebelum acara.

Kedai ini memiliki tiga lantai. Lantai pertama dan kedua merupakan tempat makan, sementara lantai tiga sebagai dapur. Bila di lantai satu, pengunjung bisa menikmati makanan dengan duduk di kursi. Sementara di lantai dua, pengunjung bisa menikmati makanan dengan cara lesehan.

Andre mengungkapkan, Radja Gurame di Pondok Gede mengusung tema industrial. “Menunya sendiri kami bedakan paket dan non paket, ini bertujuan untuk memfasilitasi pengunjung yang price oriented,” katanya. 

Bila pengunjung memesan paket makan, maka mereka akan mendapatkan lauk utama, nasi, lalapan, tahu, dan tempe. Jadi tak perlu repot pilih menu.
Ada beberapa jenis olahan ikan gurami yang bisa dipesan. Antara lain gurame cabe ijo, gurame kuah thailand, yang menjadi menu andalan di Radja Gurame, dan gurame bakar yang menjadi menu yang paling banyak dipesan pembeli. 

Paduan tom yam

Yuk kita cicipi olahan aneka ikan yang memiliki nama latin Osphronemus goramy ini. Pertama kita cicipi gurame kuah thailand. Ini merupakan sajian gurami goreng kering yang diceburkan dalam kuah kuning kemerahan. Mengapa sajian ini disebut gurame kuah thailand? Karena ikan itu disiram dengan kuah tom yam, sup populer dari Thailand.

Penampilan menu ini sungguh menggiurkan. Sebagian badan ikan tertutup oleh kuah, sementara bagian ekor dan kepala menyembul keluar. Bak ikan yang sedang mandi di atas bak berwarna perak.

Menurut Yohanes, seorang penikmat ikan gurame di Radja Gurame, gurame kuah thailand memiliki citarasa seperti makanan khas manado yang bernama kuah asang. Segar dan nikmat. “Biasanya saya pesan ikan bakar selain enak juga harganya paling ekonomis,” kata lelaki berdarah Manado ini sambil terbahak. Yohanes mengaku tak pernah absen setiap bulannya mengunjungi Radja Gurame, Pondok Gede.

Gurame kuah thailand ini memang unik rasanya. Gurihnya ikan gurami goreng dipadu dengan kuah yang bercitarasa asam pedas dan gurih. Dalam kuah itu teramu aneka bumbu seperti lengkuas, bawang putih, kaldu udang, serai, cabai rawit merah, kecap ikan, daun jeruk, dan sambal bajak. 

Sambal bajak itu sendiri teracik dari cabai merah, cabai rawit, bawang putih, bawang merah, tomat, terasi, gula merah, dan garam. Tak lupa santan kelapa sebagai penambah citarasa gurih dan kentalnya kuah. Rasanya benar-benar memanjakan lidah. Biar mengenyangkan, jangan lupa nasi hangat sebagai pendamping gurame kuah thailand ini. 
Nah, bagi yang ingin menikmati sajian berbahan ikan yang juga populer dengan sebutan grameh ini, tanpa kuah, bisa memesan gurame cabe ijo. Penampilannya mampu membuat Anda menelan ludah. Bagaimana tidak, gurami yang sudah digoreng kering tersaji di piring bak tangan-tangan penari yang lentik itu ditaburi dengan cabai rawit hijau dan cabai hijau besar yang dihancurkan.

Benar-benar menggugah air liur. Apalagi, aroma cabai hijau mentah itu beradu dengan perasan air jeruk yang makin membuat penasaran pada rasanya. Dan yang bikin makin mantap, di antara cabai ada potongan petai yang masih segar.

Penampilan masakan ini sungguh menyulut selera makan. Sambal yang segar cocok sekali dengan si grameh. Oh ya, kendati dicampur dengan garam dan gula, sambal ini bisa dipastikan akan menimbulkan keringat saat dimakan. “Ikannya bisa pilih mau digoreng atau dibakar, biasanya digoreng 15 menit sampai agak garing baru dituang sambalnya,” terang Andre. Tingkat kepedasannya pun bisa dipesan sesuai dengan selera pembeli. Pilihannya bisa pedas sedang atau pedas sekali.

Selain olahan ikan, kedai ini juga menyediakan lauk jenis lain. Misalnya olahan ayam. Sementara itu, sebagai pendamping Anda bisa memesan plecing kangkung. Sajian kangkung rebus yang disajikan dengan sambal ini pendamping yang klop untuk sajian gurami bakar maupun goreng. 

Sambal plecingnya gurih dan ada rasa asam jeruk nipis. Sambal plecing Radja Gurame terbuat dari tomat merah, rawit keriting, bawang merah, bawang putih, kemiri, terasi, dan gula pasir. “Sambalnya memang disajikan dalam keadaan dingin,” kata Andre.

Kedai Radja Gurame yang berlokasi di Pondok Gede ini buka setiap hari mulai pukul 09.00 sampai pukul 21.00. Kedai yang lokasinya berada di koordinat -6.284215, 106.910545 ini tutup di hari-hari awal bulan puasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Thomas Hadiwinata

Terbaru