Pedas nasi bebek Madura yang menyetrum lidah

Jumat, 26 September 2014 | 17:10 WIB   Reporter: Surtan PH Siahaan
Pedas nasi bebek Madura yang menyetrum lidah

Usai Taxi Driver season 2 hingga Duty After School, Stealer The Treasure Keeper dan Joseon Attorney menjadi drama Korea terbaru April 2023 di Viu.


JAKARTA. Sejak dulu, kawasan Plumpang, Jakarta Utara, terkenal sebagai tempat komunitas madura bermukim. Karena populasinya cukup besar, banyak perantau asal Pulau Garam ini yang memanfaatkan kondisi tersebut untuk berjualan kuliner khas madura.

Tak heran, Anda dengan mudah menemukan makanan khas madura tak terkecuali nasi bebek madura di daerah Plumpang. Di Jalan Plumpang Semper yang membentang kira-kira dua kilometer saja, terdapat sekitar 20 kedai nasi bebek madura.

Kelasnya pun beraneka ragam, mulai warung kakilima hingga rumahmakan. Nah, bagi Anda yang ingin merasakan  tamparan  pedasnya nasi bebek madura yang menantang, silakan datang ke Rumah Makan Purnama. 

Kedai milik Maesaroh dan Kholil ini merupakan salah satu warung nasi bebek madura yang terkenal di daerah Plumpang. Tidak cuma menjadi favorit warga asli madura, kedai yang berdiri tahun 1987 silam ini jadi langgan-an banyak karyawan perusahaan dan instansi pemerintah di daerah Jakarta Utara.

Saban hari, Rumah Makan Purnama memotong 40 ekor bebek. Tapi, jumlah itu masih belum cukup. Kedai yang buka mulai jam sembilan pagi sampai tujuh malam ini sering tutup lebih awal, jam tiga sore, lantaran dagangannya sudah habis. Sekadar saran, sebaiknya Anda datang pada akhir pekan. Sebab, kedai tersebut justru relatif lebih sepi pada hari libur. 

Di dalam kedai yang sanggup menampung 40 pengunjung sekaligus ini terdapat delapan meja makan. Dan, jangan takut keringat Anda banjir saat melahap nasi bebek madura nan pedas racikan Maesaroh. Soalnya, ada dua pendingin udara (AC) yang siap mengusir hawa panas di dalam kedai. Tempat parkir kedai tersebut juga luas.

Begitu sampai di kedai ini, jangan langsung pilih tempat duduk, ya. Silakan Anda menuju meja etalase kaca yang berisi potongan daging bebek untuk memesan. Anda bisa menunjuk langsung potongan daging bebek yang diinginkan.

Sejurus kemudian, nasi bebek tersedia di atas meja. Sepiring nasi hangat tersaji bersama bintang utama: bebek goreng, dalam piring kecil. bebek goreng terhidang sudah dalam bentuk potongan kecil yang terdiri dari daging dan jeroan, seperti hati dan ampela. 

Tampang bebek goreng khas madura memang sangar. Warna dagingnya kecokelatan berbalut bumbu berkelir hitam dan berminyak. Taburan bawang goreng di atas bebek tak ayal kian memancing nafsu makan.

Mumpung nasi masih hangat, langsung saja comot sepotong daging bebek. Seperti tampang sangarnya, rasa pedas daging hitam legam ini langsung terasa nendang di lidah. Minyak yang melumuri bumbu serundeng pun membuat sensasi tersendiri. Tidak membuat daging terasa eneg, minyak justru membuat rasa gurih semakin kuat. 

Apalagi, saat daging bebek berbumbu ini bertemu dengan bawah goreng yang renyah. "Pokoknya krenyes dan gurih," kata Amrullah, salah satu pelanggan kedai tersebut.

Bebek segar

Pastinya, tekstur daging bebek ini tidak selembut daging ayam. Namun, rasa gurihnya merata hingga terjebak di permukaan tulang. Anda pun baru puas jika sudah menguliti tiap serat daging dan menyesap permukaan tulang bebek yang penuh kandungan bumbu.

Bebek goreng buatan Maesaroh juga tidak berbau anyir, bahkan saat Anda menemukan bagian jeroannya. Malah, bebek beraroma asap penggorengan yang wangi.

Bisa ditebak, bebek dimasak dengan bumbu dalam waktu yang cukup lama. Oh, iya, kalau masih kurang pedas, di meja tersedia sambal superpedas yang bisa membuat dahi Anda penuh bulir keringat. 

Dan, nasi putihnya juga tak mengecewakan. Selain pulen dan tidak keras, nasi selalu tersaji dalam keadaan hangat. Maesaroh yang sejak remaja belajar mengolah nasi bebek bilang, keistimewaan bebek goreng bikinannya berasal dari bahan baku yang segar. Salah satunya adalah daging bebek.

Perempuan kelahiran Bangkalan, Madura, ini selalu memotong bebek hidup setiap hari. Selain itu, dia tidak pernah menggunakan daging lain selain bebek.  Banyak penjual nasi bebek yang mencampur daging bebek dengan entok karena tidak terlalu mahal. 

"Kalau saya tidak pernah," tegasnya. Menurut Maesaroh, bebek segar menjadi kunci masakan lantaran rasa gurih berasal dari minyak yang dikeluarkan bebek saat digoreng. Makanya, tidak ada bumbu khusus yang Maesaroh tambahkan. Ia hanya memakai rempah biasa, seperti bawang, cabai, jahe, lengkuas.

Tapi, saat digoreng, dia juga mencampur bebek dengan bumbu. Meskipun Anda memakan bebek goreng tanpa bumbu hitamnya yang berminyak, rasanya sudah gurih, kok. Satu lagi rahasia kenikmatan bebek goreng kedai ini, Maesaroh masih mempertahankan cara olah tradisional.

Dia tetap menggunakan kayu bakar untuk memasak bebek. Dengan kayu bakar, panas api yang dihasilkan bagus sehingga membuat bebek matang sempurna. 

Malahan, daging bebek pun menjadi lebih empuk. Maesaroh juga menjaga kualitas daging bebek dengan menggunakan satu pemasok bebek dari Jawa Barat. Menurut dia, bebek yang dipilih adalah bebek dewasa yang sehat.

Untuk menikmati seporsi nasi bebek racikan Maesaroh, enggak mahal, kok. Cukup tebus dengan uang Rp 23.000. Pokoknya, impas dengan rasa gurih dan pedas yang menggoyang lidah. Jika ingin tambah nasi, Anda tinggal keluarkan duit Rp 3.000 lagi. Dan, segelas teh manis hangat untuk penawar rasa pedas, harganya Rp 4.000 per gelas pas. Mau tersengat rasa pedas nasi bebek madura? 

Rumah Makan Purnama Jl. Plumpang Semper, Jakarta Utara Telp. 021-23789777

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru