CSR - SURAKARTA. Bank Mandiri tanamkan nilai-nilai kebhinnekaan dan nasionalisme di hadapan 2.000 anak yatim, difabel dan siswa sekolah dasar lintas agama di Solo.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengapresiasi kegiatan yang melibatkan masyarakat dari berbagai agama dan kepercayaan. Rini senang dapat melihat program yang memberikan kesempatan bagi anak yatim untuk bersenang-senang bersama. Sebab biasanya hanya diberi buka puasa bersama.
Rini Soemarno berharap anak-anak yang mengikuti kegiatan ini dapat memiliki masa depan yang baik dan paham bahwa Indonesia merupakan negara yang majemuk dan beranekaragam.
"Ini yang harus kita tekankan bahwa Indonesia itu terdiri dari berbagai suku dan agama. Ini salah satu program yang baik dari bank Mandiri. Ini bukan hal yang biasa, harapannya ke depan bisa kita bikin lebih banyak," kata Rini di De Tjolomadoe, Solo, Jawa Tengah Kamis (7/8) malam.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan buka puasa tahun ini, memiliki konsep yang berbeda dengan tahun lalu. Tak hanya mengundang anak yatim dari agama Islam. Juga mengundang anak yatim dari agama Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha.
"Kita senang sehingga semua anak memiliki harapan untuk menjadi orang baik di Indonesia. Tujuannya sejak kecil mereka paham akan kebhinnekaan. Juga ada anak berkebutuhan khusus atau difabel yang memberikan suguhan penampilan," jelas Kartika Wirjoatmodjo.
Asal tahu saja, Bank Mandiri tanamkan nilai-nilai kebhinnekaan dan nasionalisme pada 30.000 anak yatim dan berkebutuhan khusus (difabel). Bersama Mandiri Amal Insani, Bank Mandiri gelar kegiatan bertajuk 'Silaturahmi Anak Negeri 2018, Bersama dalam Kebhinnekaan'.
Kegiatan ini dikemas dalam bentuk buka puasa bersama di berbagai wilayah Indonesia. Sedangkan pusat kegiatan digelar di De Tjolomadoe, Solo, Jawa Tengah pada Kamis (7/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
