Awas perut bengkak, bisa jadi kanker hati

Senin, 21 September 2015 | 12:40 WIB Sumber: Kompas.com
Awas perut bengkak, bisa jadi kanker hati


Jakarta. Kanker hati merupakan penyakit yang perlu diwaspadai, khususnya bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti terinfeksi virus hepatitis B, hepatitis C, terlalu banyak minum alkohol, dan obesitas karena bisa menyebabkan perlemakan hati.

Ahli penyakit hati Gleneagles Hospital Singapore, dokter Cheah Yee Lee mengungkapkan ada beberapa gejala yang dialami seseorang jika menderita kanker hati.

“Gejalanya antara lain, nyeri perut kanan atas, penurunan berat badan secara mendadak tanpa diketahui penyebabnya, dan pembengkakkan di perut karena ascites atau penumpukkan cairan di perut,” jelas Cheah dalam diskusi Kampanye Operasi Kuning di Jakarta, Jumat (18/9/2015).

Nyeri di perut kanan atas terkadang menjalar ke punggung dan bahu.

Bisa juga merasa sebah atau kembung setelah makan. Kesehatan  pun memburuk secara tiba-tiba pada pasien dengan hepatitis kronis atau sirosis.

Selain itu, gejala juga bisa disertai dengan demam tinggi, lelah, mual, dan muntah.

Gejala khasnya, yaitu kulit maupun bagian mata menguning atau dikenal dengan jaundice. Jaundice terjadi pada mereka yang telah mengalami kerusakan fungsi hati.

Jaudice muncul karena banyaknya bilirubin, yaitu pigmen berwarna kuning yang menumpuk di dalam darah.

Pada orang dengan fungsi hati normal, bilirubin seharusnya dibawa oleh darah ke hati, lalu melaui pencernaan untuk akhirnya terbuang melalui tinja.

Namun, pada orang yang fungsi hatinya telah rusak, bilirubin malah menumpuk dalam darah dam tersimpan di kulit dan mata sehingga berwarna kuning.

Akibatnya, urine juga berwarna gelap karena bilirubin tidak bisa dikeluarkan melalui tinja. Hal ini juga membuat warna tinja terlihat pucat.

Sayangnya, gejala tersebut biasanya muncul jika kanker telah stadium lanjut.

Pada stadium awal, kanker hati sering kali tidak memunculkan gejala yang khas sehingga tak terdiagnosa. Untuk itu melakukan skrining secara rutin sangat penting.

Apalagi bagi mereka yang memiliki faktor risiko.

“Pencegahan lebih penting. Salah satunya dengan tes darah untuk mengetahui ada atau tidaknya infeksi virus hepatitis B dan C,” kata Cheah. (Dian Maharani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto

Terbaru