Buku anak bakal laris diburu di IIBF

Jumat, 18 Agustus 2017 | 22:09 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
Buku anak bakal laris diburu di IIBF


PAMERAN BUKU - Pameran buku berskala internasional kembali digelar di Jakarta. Indonesia Internasional Book Fair (IIBF) yang diselenggarakan oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dan didukung Badan Ekonomi Kreatif ini akan diikuti 20 negara dan 70.000 pengunjung.

Pameran buku berskala internasional yang akan diisi penerbit lokal dan mancanegara akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada 6-10 September 2017. Buku anak-anak akan merajai penjualan tertinggi di pameran ini.

Menurut Rosidayanti Rozalina, Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), tren pembaca sekarang kian meningkat dan bertambah intelektualitasnya. Untuk pameran yang akan diselenggarakan buku anak-anak akan laris diburu. Setelah itu buku fiksi dan buku agama.

"Genre buku anak mendominasi pasar. Terutama yang tujuannya memberi literasi bagi anak. Setelah itu fiksi, agama, fesyen hijab lalu akademik perguruan tinggi atau riset tentang ilmu sosial," ujarnya di Senayan City, Jakarta, Jumat (18/8).

Ricky Joseph Pesik Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menambahkan bahwa untuk bisa meningkatkan pamor semua genre buku di tanah air adalah memperhatikan literasi cetak yang terus menurun.

"Literasi digital memang masih acak, tetapi untuk mendapatkan buku secara digital mudah sekali, dan peluang distribusi ini yang diperlukan penerbit buku," kata Ricky Pesik.

Ricky Pesik menambahkan bahwa dengan keberagaman budaya Indonesia dan ceritanya, maka Indonesia masih berpotensi menjadi salah satu pemimpin produksi dan konsumsi buku dunia. "Saya optimis dengan meningkatnya literasi buku digital. Dan dengan adanya pameran buku internasional bisa jadi peluang terbuka," pungkasnya.

Sebelumnya Indonesia Internasional Book Fair akan mengikutsertakan 20 negara asing. Diantaranya Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Taiwan, China, Indonesia, Korea, Jepang, Jerman, Perancis, Belanda, Bosnia, India, Mesir dan Saudi Arabia. Negara-negara tersebut bisa menjadi rekan sekaligus pembeli yang hadir dalam pameran.

Buku-buku dari sejumlah penerbit seperti Gakken, National Geographic, Harvard Business Review, Penguin Random House, Simon and Schuster, Hinkler Book, Parragon, Egmont, Scholastic, Oxford, Cambridge University Press, dan Marshall Canvendish juga akan bergabung di stan pameran ini.

Selain penerbit, IIBF juga akan diikuti perpustakaan dan berbagai lembaga seperti Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Perpustakaan Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Komisi Pemberantasan Korupsi, serta bincang-bincang dengan berbagai tokoh diantaranya Sapardi Djoko Darmono, Kang Maman, Pidi Baiq, Wahyu Aditya, Ernest Prakarsa, Faza Meonk, Lala Bohang dan lainnya.

Program yang diberikan selain pameran yaitu Indonesia Rights Fair dan Business Matchmaking (untuk promosi dan transaksi hak cipta antar negara), Festival Komunikasi Literasi, Bursa Naskah (untuk mempertemukan penerbit dengan penulis yang memiliki naskah), peluncuran dan diskusi buku, pemilihan abang none buku DKI Jakarta, lomba robot yang memperebutkan piala Gubernur DKI, lomba bercerita, wisata literasi dan budaya, lomba matematika dan sains, lomba vlog, dan debat anti korupsi dengan KPK.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru