Festival Pulau Penyengat siap digelar di Tanjungpinang

Rabu, 17 Januari 2018 | 10:04 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
Festival Pulau Penyengat siap digelar di Tanjungpinang

Festival Pulau Penyengat


INDUSTRI PARIWISATA - JAKARTA. Tanjungpinang akan menggelar Festival Pulau Penyengat 2018 pada 14-18 Februari 2018. Ada lebih dari 20 agenda yang bisa dinikmati di festival tersebut. Di antaranya lomba dayung sampan, lomba pukul bantal di laut, lomba nambat itik di laut, dan lomba becak motor hias. Selain itu, ada juga pangkak gasing, syahril gurindam 12, membaca gurindam 12, pertunjukan wayang cicak, dan kegiatan klinik sastra.

Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap Festival Pulau Penyengat bisa mengangkat pariwisata Kepulauan Riau, khususnya potensi destinasi wisata alam dan budaya setempat. Selain itu juga memperkenalkan Pulau Penyengat sebagai pusat sejarah dan budaya Melayu.

"Letaknya yang strategis, berbatasan dengan Malaysia dan Singapura menjadi keuntungan tersendiri. Semua harus digarap secara serius. Kalau Tanjungpinang serius, komitmen, pariwisata pasti cepat tumbuh," tukasnya dalam keterangan pers.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata (Dispar) Kota Tanjungpinang, Reni Yusneli optimistis, festival ini berpotensi menjaring wisatawan mancanegara (wisman) di wilayah perbatasan. Di samping jaraknya yang relatif dekat dengan Malaysia dan Singapura, kedekatan kultur dan budaya pun menjadi pertimbangan. Apalagi budaya Melayu di wilayah ini masih sangat kental dan tetap dilestarikan.

"Karena dengan festival yang dilandasi dengan budaya, dipastikan tingkat kunjungan wisatawan dari negara tetangga semakin bertambah. Itu juga akan memajukan daerah serta meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat," papar Reni.

Soal akses wisatawan tidak perlu khawatir. Dari kota Tanjungpinang, Pulau Penyengat bisa dijangkau dengan menumpangi kapal mesin. Jaraknya dekat hanya 10 hingga 15 menit menyebrang. Ongkos menyeberangnya terjangkau, cuma Rp 7.000 per orang.

"Kalau ingin berkeliling Pulau Penyengat, wisatawan bisa menggunakan motor becak dengan tarif Rp 30.000 per jam," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini

Terbaru