Intip komunitas sopir spesialis turis Arab di Bali

Rabu, 01 Maret 2017 | 07:17 WIB Sumber: Kompas.com
Intip komunitas sopir spesialis turis Arab di Bali


Ia mencontohkan, ketika pasangan suami istri naik ke dalam mobil, maka sopir akan membalik kaca di bagian depannya sehingga tidak melihat langsung perempuan yang naik.

"Kita harus menjaga pandangan dengan tamu perempuannya," kata lelaki lulusan pondok pesantren tersebut.

Selain itu, anggota komunitas juga memahami bahasa tubuh dari tamu asal Arab. Misalnya, menguncupkan jari-jarinya ketika berkomunikasi, maka artinya adalah tunggu sebentar. Kalau merasa kecewa, mereka akan membuka kedua tangan di depan dada.

"Kebiasaan-kebiasaan seperti ini kita pelajari bersama-sama agar pelayanan maksimal. Kita juga harus tetap sopan santun saat menghadapi tamu," jelanya.

Uniknya, setiap sopir memiliki nama Arab sebagai panggilan saat bekerja. Muhammad Syaifudin mencontohkan, dirinya memiliki nama Ali. Ada juga yang memiliki nama asli Bagus Wahono, nama arabnya adalah Abbas. Sedangkan Kusdianto memiliki nama arab Ahmad.

"Dari 250-an sopir anggota komunitas sopir Arab Bali, hampir 35 persen adalah mantan tenaga kerja Indonesia di Arab. Jadi bahasa Arab mereka lancar dan bagus, dan mereka punya nama panggilan Arab," jelasnya.

Ada 15 anggota komunitas sopir Arab Bali yang terlibat terkait kunjungan Raja Salman ke Pulau Bali. Namum mereka dipilih melalui travel tempat mereka bekerja, bukan oleh komunitas.

"Semoga semakin banyak kunjungan wisatawan asal Arab pasca-kedatangan Raja Salman," pungkasnya. (Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru