Jangan asal download aplikasi, 25 aplikasi ini bisa curi data login Facebook

Senin, 06 Juli 2020 | 17:03 WIB Sumber: Kompas.com
Jangan asal download aplikasi, 25 aplikasi ini bisa curi data login Facebook

ILUSTRASI. Ilustrasi hacker atau kejahatan internet; cybercrime cyber crime ransomware malware peretas komputer wannacry wanna cry. Foto KONTAN/Muradi/2017/05/25


APLIKASI - Jakarta. Jangan sembarangan instal / download aplikasi di handphone / Hp Anda. Sejumlah aplikasi dilaporkan bisa mencuri data pribadi pemilik Hp. Setidaknya, ada 25 aplikasi yang dicurigai bisa mencuri data pribadi dari Hp.

Google dilaporkan telah menghapus sebanyak 25 aplikasi berbahaya dari Google Play Store. 25 aplikasi itu kedapatan mencuri data informasi kredensial pengguna Facebook.

Baca juga: Inilah harga mobil bekas sekitar Rp 70 juta-an, ada Honda Jazz, CRV, Yaris, Terrano 

Informasi kredensial yang dimaksud, merupakan username dan password pengguna. Aplikasi ini menggunakan metode pishing untuk mengelabui korban. 

Firma keamanan siber asal Perancis, Evina, mengatakan bahwa aplikasi-aplikasi tersebut mengandung kode berbahaya yang dapat mendeteksi aplikasi apa saja yang sedang dibuka oleh pengguna. "Jika aplikasi yang baru dibuka adalah Facebook, aplikasi berbahaya itu akan menampilan jendela di depan aplikasi resmi Facebook dan membuat halaman login palsu," ungkap perwakilan Evina.

Jika pengguna tertipu dan memasukkan username serta password yang dimiliki, maka kedua data login tersebut akan disimpan ke dalam sebuah server dengan domain airshop.pw. Adapun jika dikalkulasikan, semua aplikasi tersebut telah diunduh sebanyak 2,34 juta kali oleh pengguna Android secara global.

Evina mengatakan, pihaknya telah melaporkan hasil temuan 25 aplikasi pencuri data ini kepada Google pada akhir Mei lalu. Pihak Google pun kemudian menghapus aplikasi-aplikasi jahat tersebut pada awal Juni, setelah memverifikasi hasil temuan dari Evina tersebut.

Baca juga: Harga mobil Xpander baru khusus Juli 2020 diskon jutaan rupiah 

Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari ZDNet, Senin (6/7/2020) selain menghapus, Google juga menonaktifkan secara otomatis aplikasi berbahaya itu dari perangkat pengguna yang sudah terlanjur menginstal.

Editor: Adi Wikanto

Terbaru