Konferensi Blockchain INDO 2018 hadirkan platform Blockchain dunia

Jumat, 11 Mei 2018 | 19:36 WIB   Reporter: Nur Pehatul Janna
Konferensi Blockchain INDO 2018 hadirkan platform Blockchain dunia

ILUSTRASI. Konferensi Blockchain INDO 2018


FINTECH - JAKARTA. Blockchain merupakan sistem teknologi baru yang dapat memberitahukan semua data transaksi yang pernah terjadi di dalam jaringan mata uang digital. Sistem teknologi baru ini digadang-gadang akan menjadi teknologi masa depan.

Jelas saja, karena dalam beberapa tahun terakhir Blockchain terus mengalami perkembangan, sehingga teknologi yang canggih ini bisa digunakan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Kali ini Indonesia bekerjasama dengan Amanah Capital Group Limited Malaysia menggelar konferensi Blockchain & Fintech terbesar yang dihadiri oleh platform-platform Blockchain seluruh dunia. Acara tersebut diselenggarakan pada 11-12 Mei 2018 yang akan dihadiri kurang lebih 1000 orang dari seluruh dunia.

Bari Arijono, Founder & CEO Digital Enterprise Indonesia mengatakan dalam konferensi Blockchain Indo dihadiri lebih dari 30 perusahaan Blokchain, fintech, dan teknologi digital yang sekaligus berpartisipasi sebagai sponsor.

“Konferensi ini menghadirkan pembicara global dari Eropa, Amerika, dan Asia yang membahas tentang teknologi, aspek regulasi dari Blockchain, ICO, keuangan Islam, teknologi baru dan aset digital acara ini juga dihardiri oleh 1000 orang dari seluruh dunia” ujarnya dalam konferensi pers Blockchain Indo 2018, Jum’at (11/5).

Menurutnya, sistem teknologi dari Blockchain ini merupakan sebuah konsep, teknologi, dan sebuah bisnis baru yang bisa membantu atau membuat tatanan baru ekonomi bangsa Indonesia jauh lebih baik karena sifatnya yang transparan.

“Di Blockchain ini nantinya semua data akan transparan, semua transaksi dan penyimpanan data akan terjamin keamanan, selain itu datanya bisa dicek oleh semua orang sehingga dapat dipastikan kredibilitasnya jika ada orang yang dengan sengaja ingin merubah data yang tidak sesuai" ujarnya.

Selain itu, tambah Bari Blockchain ini sangat berpotensi untuk bisa dimanfaatkan oleh industri perbankan.

“Untuk bank A misalnya memiliki Blockchain Bank, nah dalam sistem Blockchain itu nanti akan membantu kemudahan transaksi dan pengangan bunga, misalnya secara konvensional jika kita mau mengirim uang ke Bank luar negeri pasti akan sulit karena akan ada biaya pemotongan dan biaya kirim dan itu pun sampainya bisa 2 atau 3 hari, sedangkan melalui sistem ini nasabah dan Bank tersebut bisa dimudahkan dalam proses pengirimannya dengan pengambilan biaya kirim yang lebih sedikit,” tuturnya.

Namun sayangnya, tambah Bari adanya kendala regulasi-regulasi di pihak bank membuat teknologi Blockchain belum bisa dimanfaatkan oleh perbankan.

"Kita memang masih tahap awal di Indonesia tapi melihat tren ekonomi digital yang sedang dikembangkan pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk Blockchain bisa terus berkembang" tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru