Melumat Nikmat Nasi Tutug Oncom

Jumat, 22 September 2017 | 09:45 WIB   Reporter: Dian Sari Pertiwi
Melumat Nikmat  Nasi Tutug Oncom


0 - Jam makan malam sudah hampir lewat, tapi pengunjung Warung Nasi Tutug Oncom, di Pamulang Permai I, Tangerang Selatan masih terus berdatangan. Beberapa pengunjung datang membawa serta keluarga, termasuk anak kecil.

Tak sedikit juga yang datang hanya berdua saja. Mereka tampak menunggu pesanan datang tersaji di meja makan. Antrean di meja kasir pun tampak mengular. Kedai ini memang selalu ramai di jam makan malam maupun makan siang. Maklum, lokasinya cukup strategis karena dekat dengan pusat kota Tangerang Selatan.

Sesuai nama warungnya, kedai ini menawarkan menu khas khas Tasikmalaya, Jawa Barat. Namanya, nasi tutug oncom. Makanan ini berupa nasi yang dicampur dengan oncom yang goreng ataupun dibakar.

Kedai yang dimiliki Iim Ibrahim ini sudah beroperasi sejak 2006. Iim dan istri memang berasal dari Tasikmalaya, walau sering makan nasi tutug oncom di daerahnya, ia mengaku tak mudah membawa citarasa khas daerah ini ke wilayah multietnis seperti Tangerang Selatan.

Karena itu, sang istri Cucu Qursinah, sengaja ikut kursus masak nasi tutug oncom kepada Atang Setiadi, kenalannya yang juga juru masak restoran ternama di Bandung. Tak sia-sia, olahan nasi tutug oncom Cucu ternyata banyak peminat. 

Tak ayal, dalam dua hari, warung ini bisa menghabiskan sekitar 150 potong oncom. Sedangkan dalam satu hari saja, bisa menghabiskan 200 kilogram (kg) beras. 
Olahan ayam sebagai pendamping dalam sehari juga tak kalah banyak, lo. Tak tanggung-tanggung, tiap hari Iim harus memotong 250 ekor ayam. Terbayang kan betapa laris manisnya nasi tutug oncom kedai ini.

Padahal kalau dilihat, tampilan masakan ini sangat sederhana. Nasi tutug oncom yang berbalut daun pisang hanya disandingkan dengan aneka lauk seperti ayam goreng, daging gepuk, tempe bacem, tahu goreng, dan sayur asam.

Olahan ini pun tidak memiliki aroma khas yang bikin kita menelan air liur. Tapi, begitu lidah beradu dengan nasi tutug oncomnya, rasa gurihnya si nasi oncom ini langsung menggugah selera, nikmat! Nasinya pun sangat lembut, pulen, tapi tidak lembek. Yakin deh, sekalipun tak sedang lapar, Anda pasti akan melumat habis nasi tutug oncom ini.
Ditambah lagi, tekstur ayam goreng yang begitu lembut tapi padat. Anda akan menemukan rasa bumbunya meresap sampai ke dalam, bahkan sedapnya rasa bumbu masih tertinggal di tulang. Jangan lupa dicocol sambal hijau yang pedasnya bikin keringat bercucuran. 

Bila tak suka ayam, Anda bisa memilih lauk daging gepuk. Tekstur dagingnya sangat lembut. Demi menghasilkan tekstur seperti itu, Iim mengaku punya rahasia khusus untuk merebus daging ini. Biar empuk, waktu merebusnya tidak boleh kurang dari 2 jam. “Bumbunya sama saja dengan gepuk lain, tapi mungkin handling kami khusus jadi lebih meresap dan empuk,” kata Iim. 

Bahan pesanan khusus
Kedai Warung Nasi Tutug Oncom, menawarkan menu masakan secara paket. Ada paket nasi tutug oncom ayam goreng dan gepuk. Ada juga nasi timbel dan nasi bakar. Lauk yang pasti ada di menu adalah tempe bacem dan tahu goreng.

Tempe bacemnya memiliki tekstur yang empuk, tidak langu, manis, dan asamnya pas di mulut. Cocok banget sama nasi tutug yang hangat.
Menu lain yang layak dicoba adalah nasi bakarnya. Nasi bakar di kedai ini sangat sedap dengan aroma sereh yang kuat. Nasi bakar ini begitu gurih, apalagi ada tambahan suwiran ayam di dalamnya. Yang pasti tekstur nasinya pulen.

Menu nasi bakar ini terbilang paling banyak diburu pembeli setelah nasi tutug. Tak heran nasi bakar seringkali habis lebih dulu daripada nasi tutug oncom. “Kami memasak nasi bakar sama jumlahnya dengan nasi tutug oncom, tapi sering kali nasi bakar habis duluan karena kalau nasi tutug bisa ditambah, proses masaknya lebih gampang, kalau nasi bakar lebih ribet,” kata Iim.

Harga per paket nasi plus lauk mulai Rp 17.000 sampai Rp 30.000. Isinya beragam, ada ayam goreng atau bakar, gepuk plus sayur asem dan ikan asin jambal.
Kedai ini juga menawarkan varian menu lain di luar paket. Seperti gurami, cah kangkung, ayam kremes, sampai sop iga. Harganya mulai Rp 6.000 sampai Rp 60.000 per porsinya.

Menurut Iim, untuk menghasilkan nasi tutug oncom yang nikmat, memang membutuhkan tekstur nasi yang pas. Pulen tapi tidak terlalu lembek. 
Nah, untuk mendapatkan nasi yang demikian, Iim secara khusus memesan beras ke Ciranjang, Cianjur Jawa Barat. “Berasnya pas, jadi tidak terlalu lembek, apalagi kami punya menu nasi bakar. Kalau terlalu lembek lengket dan nempel di daun pisangnya,” ujar Iim.

Kedai ini juga punya pemasok oncom khusus dari Bandung. Oncom yang dipakai bukan oncom dari ampas tahu, tapi dari kacang tanah. 
Tak cuma nasi dan oncom yang memiliki kriteria khusus. Lauk nasi yang berupa olahan ayam di warung ini juga hanya menggunakan ayam pejantan. Unggas ini dipesan secara khusus dengan kriteria yang usianya tak boleh lebih dari 40 hari, dengan berat delapan ons per ekornya. “Kalau terlalu muda bisa hancur saat dimasak, kalau terlalu tua keras,” kata Iim.

Kalau Anda berniat untuk bertandang ke kedai ini, jangan ragu untuk mengajak keluarga, ya. Lokasinya cukup nyaman untuk bersantap bersama keluarga dan anak-anak.
Lahan parkir untuk kendaraan roda empat cukup luas, jadi jangan khawatir tidak kebagian tempat. Kedai ini buka dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam, dan hanya libur di hari Jumat.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar

Terbaru