Mencari buku di lapak digital

Kamis, 28 Juni 2012 | 07:09 WIB Sumber: Mingguan KONTAN, Edisi 25 Juni - 1 Juli 2012
Mencari buku di lapak digital

ILUSTRASI. Lari di tempat


Mata Tangguh Chairil lekat memandangi layar komputer jinjingnya. Mahasiswa pascasarjana Universitas Pertahanan Indonesia ini tidak sedang membuka salah satu laman di internet, melainkan sedang membaca buku. Judulnya: How to Win a Cosmic War. Buku best seller karya Reza Aslan itu diunduh Tangguh dari sebuah situs penyedia buku digital (e-book).

Inilah fenomena baru yang berlangsung sejak dua tahun atau tiga tahun terakhir: peran buku cetakan mulai tergantikan oleh buku digital. Jika buku konvensional terdiri atas kumpulan kertas, maka buku digital berupa fail yang bisa dibaca melalui komputer atau perangkat e-book reader. Kelebihannya, kita tak perlu lagi repot-repot membawa setumpuk buku ke mana-mana. Selain itu, tidak perlu khawatir buku itu kotor, rusak, sobek, basah, atau musnah dimakan rayap.

Format buku digital beragam, antara lain teks polos, pdf, jpeg, lit, dan html. Masing-masing format memiliki kelebihan dan kekurangan. Dari sisi harga, buku digital jauh lebih murah dibandingkan buku cetakan. Rata-rata harga buku digital hanya 65% dibandingkan dengan harga buku konvensional. Tak jarang, banyak buku digital dapat diunduh secara gratis.

Di Amerika Serikat (AS), meski buku dalam versi cetak masih mendominasi pasar, perkembangan buku digital sangat pesat. Tahun 2010 saja, berdasarkan data Asosiasi Penerbit Buku Amerika (APA), porsi nilai penjualan buku digital sekitar 8,5% dari total penjualan buku di seluruh negara itu. Sementara tahun sebelumnya, porsinya masih 3%. Artinya, dalam rentang setahun, penjualan buku digital meningkat lebih dari dua kali lipat.

Perkembangan penjualan buku digital sejalan dengan bermunculannya toko-toko online yang menjual buku paperless tersebut. Beberapa lapak buku digital yang terkenal: Amazon, Barnes & Noble (www.barnesandnoble.com), www.taylorandfrancis.com, Sony Reader Store (ebookstore.sony.com), dan iTunes milik Apple Inc. Ada pula www.harlequin.com, dan www.randomhouse.com. Selain buku fiksi dan nonfiksi, pengunjung dapat mencari jurnal akademik dan ilmiah di sana.

Rak-rak toko di dunia maya itu dapat diakses dan ditelusuri dari belahan dunia mana pun, termasuk dari Indonesia, selama gadget Anda terkoneksi dengan internet. Anda cukup mengunjungi laman salah satu situs penyedia e-book, kemudian mendaftar dan mengikuti petunjuk cara berbelanja.

Jangan lupa, masukkan nomor kartu kredit sebagai alat pembayaran dan alamat surat elektronik (e-mail) dalam formulir belanja. Sebab, pengelola lapak online akan mengirimkan fail buku digital yang dibeli ke alamat e-mail Anda.

Beberapa situs bahkan menyediakan opsi buy n go. Jadi, Anda tinggal mencari judul buku yang diinginkan, memasukkan nomor kartu kredit dan alamat e-mail, maka buku digital dapat langsung hadir di layar gadget tanpa perlu repot-repot mendaftar terlebih dahulu.

Ada juga beberapa situs khusus buku digital gratisan. Jika berminat, Anda bisa mengunjungi Project Gutenberg (www.gutenberg.org), Internet Archive (archive.org), Free-eBooks.net, ManyBooks.net.

Berikut ini adalah beberapa toko buku digital yang patut Anda longok sebagai seorang kutu buku.

Amazon

Inilah perusahaan online retailer terbesar di dunia. Meski menjual aneka produk, semula Amazon.com adalah toko buku online, yang koleksi bukunya mencapai puluhan juta judul.

Enaknya, meski merupakan situs e-book berbayar, “Amazon juga menyediakan buku digital gratisan,” kata Annisa Indah Febrianti. Mahasiswi Universitas Paramadina Jakarta ini memang sering berburu buku digital gratisan di sana. Maklum, perusahaan yang didirikan Jeff Bezos ini juga menyediakan lebih dari dua juta judul buku yang bisa diunduh gratis.

Bagi yang pertama kali belanja online, navigasi di Amazon cukup user-friendly. Pe-ngunjung juga bisa melihat penilaian orang yang sudah membaca buku tersebut dari fitur customer ratings. Ada juga fitur award-winning books untuk memudahkan Anda mencari buku atau novel yang best seller dan meraih penghargaan.

Harga buku di Amazon juga kompetitif dibandingkan dengan buku cetakan. Jika bukunya best seller, harga di Amazon biasanya sedikit lebih murah ketimbang situs sejenis.

Namun, format buku digital yang bisa diunduh di Amazon terbatas. Antara lain, Mobipocket Books (MOBI, PRC), Plain Text Files (TXT), Topaz Format Books (TPZ), PDF, serta Amazon’s Proprietary DRM (AZW). Pengguna e-book reader Kindle besutan Amazon, tidak akan mengalami kesulitan mencari format yang sesuai karena otomatis tersedia di alat itu.

Pengguna ponsel pintar seperti iPhone dan BlackBerry sejatinya juga tidak akan mengalami kesulitan. “Karena tersedia pilihan penyesuaian format,” kata Annisa. Pengguna komputer atau Macbook yang sulit menemukan format yang sesuai, Amazon menyediakan software baca yang bisa diunduh.

Menariknya, buku yang sudah dibeli dapat dibagi (sharing) ke perangkat Kindle yang lain selama akun Amazon-nya sama. Toko buku ini juga memiliki forum pengguna yakni frequently asked question (FAQ), dan support online maupun telepon bagi pengunjung yang kesulitan berbelanja buku.

Barnes & Noble

Berawal dari penerbit buku versi cetakan, Barnes & Noble mulai memasarkan buku digital setelah melihat pasarnya yang atraktif. Toko buku digital ini menawarkan kemudahan dan fasilitas sama dengan yang ditawarkan Amazon.

Misalnya, kemudahan dalam navigasi. Anda dapat langsung mencari buku yang diinginkan berdasarkan judulnya atau berdasarkan tema seperti fiksi, humor, lifestyle, parenting, dan lain-lain. Barnes juga menyediakan survei dari pembeli lewat feedback dan saran, serta tautan ke media sosial untuk mendapat informasi soal promo khusus dan rilis buku terbaru.

Yang unik dari toko buku online ini adalah fitur LendMe. Dengan fitur ini, buku digital yang dibeli bisa dibagi dan diperbanyak untuk kawan dan keluarga selama dua pekan setelah buku dibeli. Memang, tidak semua buku dapat dibagi. Hanya yang memiliki tanda khusus LendMe.

Harga buku digital di Barnes sekitar 55% dari harga buku versi cetaknya. Banyak buku klasik seharga kurang dari US$ 5. Sementara format buku yang disediakan mendukung untuk smartphone maupun komputer. Barnes juga punya alat pembaca buku sendiri yaitu Nook.

Internet Archive

Ini penyedia e-book gratisan. Serupa dengan Project Gutenberg, proyek ini bertujuan menciptakan perpustakaan digital nonprofit yang bisa diakses semuanya.

Saat ini, Archive memuat hampir tiga juta judul buku. Anda bisa mencari buku yang diinginkan dengan mengetik kata kunci pengarang, judul, atau kategorinya. Tak seperti membeli e-book di toko buku komersial, semua buku di Archive dapat dibaca, diunduh maupun dicetak. “Ada sedikit pembatasan untuk tujuan komersial,” kata Tangguh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari

Terbaru