Mengenal Babel sebagai Maladewa-nya Indonesia

Kamis, 01 Maret 2018 | 18:34 WIB   Reporter: Yudho Winarto
Mengenal Babel sebagai Maladewa-nya Indonesia

ILUSTRASI. PULAU LENGKUAS BELITUNG


Selain itu, Thomas bersama teman-temannya berencana membangun wisata religi ikonis seluas sekitar 5 hektare di daerah Sungailiat. Gagasan ini berangkat dari rasa keprihatinan terhadap kerusakan lingkungan di Babel. Konsepnya kelak 70% untuk publik dan 30% untuk religinya.

Bangunannya pun diupayakan tetap tidak merusak lingkungan dengan kata lain mempertahankan keaslian alamnya. “Sebagai wujud cinta pada Tuhan adalah mencintai lingkungan dan alamnya. Juga mencintai sesama umat manusia. Kami menamainya ‘Taman Bintang Samudera’. Proyeknya sekitar Rp 200 miliar,” kata Thomas.

Di samping itu, Thomas juga berupaya mempromosikan pariwisata Babel lewat perhelatan akbar pada hari ulang tahun organisasi pengusaha pengembang yaitu REI. Sebagai Ketua DPD REI Babel dan tuan rumah peringatannya, Thomas melihat acara dan kegiatan REI bisa menjadi ajang mempromosikan pariwisata Babel.

“Kendati kami adalah ‘pendatang baru’, teman-teman REI pusat mendukung kami. Ini adalah langkah konkret yang bisa kami lakukan. Babel ini boleh dibilang ‘paradise’ Indonesia dan itu given,” kata Thomas.

Kunjungan wisatawan ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus meningkat saban tahun. Pada 2017, misalnya, mencapai 367.084 atau naik sekitar 21,72% dibandingkan 2016 yang mencapai 359.901. Pemprov Babel juga optimistis target wisatawan asing sekitar 500 ribu orang akan tercapai pada 2019. Selama ini, jumlah turis asing yang berkunjung ke Babel mencapai 6 ribu hingga 7 ribu orang per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru