Menikmati koleksi seni di Museum Macan

Sabtu, 25 November 2017 | 08:38 WIB   Reporter: Anggar Septiadi
Menikmati koleksi seni di Museum Macan


MUSEUM - JAKA RTA. Sejak medio 1990-an, Haryanto Adikoesoemo gandrung mengoleksi karya seni. Bentuknya bermacam-macam, mulai dari lukisan hingga karya instalasi.

Lantaran kegemarannya, Presiden Direktu PT AKR Corporindo Tbk ini bahkan menjadi kolektor seni yang dipandang di tingkat global. Ia juga memiliki jejaring penjualan karya seni global. Hasilnya: sampai saat ini, Haryanto miliki 800 koleksi karya seni.

Lantaran memiliki banyak koleksi karya seni, Haryanto ingin berbagi. Ia mau karya-karya seni koleksinya juga dapat dinikmati publik. Dari situ lahirlah Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara atau yang kerap disebut Museum Macan.

"Ide untuk membuat koleksi pak Haryanto dapat dinikmati publik sebenarnya sudah dipikirkan beliau sejak 10 tahun lalu," kata Aaron Seeto, Direktur Museum Macan.

Mengandalkan 800 karya seni koleksi Haryanto, Museum Macan mendapuk dirinya sebagai institusi pertama di Indonesia yang menyediakan akses bagi perkembangan seni modern dan kontemporer, baik yang berasal dari Indonesia maupun mancanegara.

Selain memiliki koleksi lengkap, Museum Macan juga dikelola secara profesional dan memiliki sumber daya manusia sendiri. Aaron selain sebagai direktur juga sebagai kepala Kurator Museum Macan.

Soal pengalaman, ia telah malang melintang di dunia kuratorial selama 15 tahun di kawasan Asia Pasifik, terutama Australia. Aaron dibantu dua asisten kurator, dan satu registrar yang punya tugas mengurus lisensi karya. Bersama Aaron tiga orang ini yang jadi ujung tombak Museum Macan.

"Sepertinya Museum Macan adalah instusi pertama di Indonesia yang memiliki registrar," kata Aaron.

Beragam fasilitas pendukung

Museum Macan memiliki ruang seluas 4.000 meter persegi dan dilengkapi 2.200 meter persegi ruang pamer ini berlokasi di AKR Tower di Jalan Panjang, Jakarta Barat. Museum ini juga dilengkapi beragam fasilitas seperti toko suvenir, kedai kopi, dan ruang kreasi anak.

Museum Macan dikelola secara profesional. Pengunjung yang ingin menuju ruang pameran harus titipkan barang bawaannya. Pengunjung dapat memotret tapi tak boleh mengganggu pengunjung lainnya. Makanya, flash, tripod, hingga tongkat swafoto dilarang masuk ruang pameran.

"Kami ingin memberi pengalaman terbaik bagi pengunjung dalam menikmati karya seni, sebab karya seni bisa dinikmati pancaindera," kata Aaron.

Selain pameran tematik, Museum Macan yang dibuka untuk umum sejak 4 November 2017 ini juga miliki beragam program seperti program kreasi anak, diskusi seniman, hingga tur kurator di akhir pekan.

Bagi Anda yang ingin menikmati karya seni di Museum Macan, Anda hanya perlu membeli tiket Rp 50.000 untuk umum, Rp 40.000 untuk pelajar, dan Rp 35.000 untuk anak-anak. Selain tiket harian, ada pula program keanggotaan tarifnya dewasa Rp 300.000 per tahun, pelajar Rp 180.000 per tahun, dan keluarga untuk dua dewasa dan 2 anak Rp 750.000 per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru