Monggo Icip-Icip 65 masakan khas Jawa

Rabu, 01 Oktober 2014 | 16:35 WIB   Reporter: Surtan PH Siahaan
Monggo Icip-Icip 65 masakan khas Jawa

Area peternakan dan pemotongan ayam broiler PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI). PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) membukukan penjualan sebesar Rp 137,34 miliar pada tahun lalu..


JAKARTA. Sederet panci berukuran sedang yang berjejer rapih di sebuah meja besar terlihat mengepulkan asap tipis. Panci tadi berisi aneka sayur khas Jawa Tengah, seperti oseng daun pepaya, sayur oyong, jangan lombok ijo, urap, sayur lodeh. Semuanya masih segar dan hangat.

Bersebelahan dengan panci-panci sayur tersebut, puluhan jenis lauk, mulai sop iga, ayam panggang, nila bakar, bebek sambal ijo, rawon sapi, hingga tahu dan tempe bacem tersaji pula dengan rapi.

Semakin siang, jumlah makanan di atas meja terus ditambah seiring kerumunan orang yang riuh memilih dan mencomot lauk. Begitulah suasana Rumah Makan (RM) Lesehan Dara Sederhana, laiknya kenduri.

Tambah lagi, makanan bisa Anda santap sambil lesehan di sebuah pendopo besar yang ada di belakang bangunan utama kedai ini. Alunan lagu alias tembang berbahasa Jawa berpadu sempurna dengan ornamen-ornamen pada tiang kayu pendopo berukir dan lampu gantung lawas bergaya antik.

Tapi, kedai milik Karmiati ini bukan berada di daerah di Jawa Tengah, melainkan di Cibitung, Bekasi. Lokasi tepatnya adalah Jalan Teuku Umar, persis di sebelah Hotel Perdana. 

Kalau datang dari arah Jakarta lewat Jalan Tol Jakarta Cikampek, Anda keluar di pintu tol Cibitung. Pacu lurus kendaraan Anda hingga pertigaan Jalan Teuku Umar, lalu belok kanan.

Posisi kedai ini ada di sebelah kanan jalan, sehingga Anda harus berputar arah lebih dulu. Kedai yang berdiri tahun 2004 ini menjadi langganan para pekerja dari sejumlah pabrik besar di Cibitung, seperti Coca- Cola dan Indofarma. Tak heran, jam paling sibuk kedai berkapasitas sekitar 200 pengunjung tersebut adalah saat jam makan siang.

RM Lesehan Dara Sederhana buka mulai pukul sembilan pagi sampai pukul setengah delapan malam.

Menurut Karmiati, salah satu keunggulan kedainya adalah pilihan makanan yang banyak. Jika tersaji lengkap, ada 65 macam kudapan termasuk sayur dan empat jenis sambal.

Dan, masakan yang jadi andalan kedai ini antara lain garang asem dan ayam panggang. "Garang asem dan ayam panggang yang paling laris," kata dia. Rasa garang asemnya memang layak dapat jempol.

Kuah yang segar dan pedas menyertai potongan ayam yang empuk. Bahkan, saat daun pisang yang menjadi pembungkus garang asam dibuka, daging ayam yang Anda comot bisa langsung terlepas dari tulang lantaran sebelumnya sudah dikukus dalam waktu lama.

Selain dua menu tadi, ayam goreng racikan Karmiati juga layak Anda jajal. Dari segi penampilan, sih, ayam goreng berwarna kuning ini tidak banyak beda dengan buatan kedai yang lain.

Tapi, khusus bagian paha bawah, Anda bisa mendapat bonus ceker ayam goreng yang garing. Saat dicicip, bumbu ayam goreng terasa meresap sampai ke permukaan tulang.

Bebek sambal ijonya juga patut mendapat apresiasi. Sambal ijo yang pedas cocok dengan tekstur daging bebek yang garing sampai ke tulang.

Meski khas Jawa, kedai ini juga punya menu seafood seperti cumi cabe ijo. Potongannya memang kecil-kecil, tapi cumi bikinan Karmiati tidak alot, lo. Baunya pun tidak amis.

Bahan baku segar
Untuk sayur, RM Lesehan Dara Sederhana punya jagoan, salah satunya adalah oseng daun pepaya. Sayur tumis ini memang layak menjadi buruan para pelanggan kedai tersebut. Selain rasanya yang enggak pahit, kuah bumbu yang tipis menggenang di dasar piring rasanya begitu gurih bercampur pedas dan sedikit manis.

Asyiknya, walau bertajuk masakan khas Jawa, rata-rata masakan di kedai ini tak punya nuansa manis yang kelewatan. "Sayur asemnya juga berasa manis tapi pas," ungkap Heru, pelanggan tetap kedai ini.

Guna menjaga kualitas makanan, Karmiati tidak pelit dalam urusan bumbu dan bahan. Dia tidak memakai bahan baku hasil belanja kemarin untuk bahan baku masakan hari ini, terutama sayuran dan lauk. Karmiati hanya menggunakan ayam kampung untuk masakannya.

Selain lebih enak dan gurih, daging ayam kampung lebih mudah diolah. Saat direbus atau dikukus, lendir yang keluar dari daging ayam kampung lebih sedikit dibandingkan dengan ayam ras. 

Ada juga bahan yang Karmiati datangkan langsung dari kampung halamannya di Wonogiri, Jawa Tengah, termasuk tempe, tahu, dan mi. Bahan-bahan ini dikirim menggunakan bus miliknya.

Oh, iya, Karmiati adalah salah satu pemilik Perusahaan Otobus (PO) Tunggal Dara. Dia adalah anak dari pendiri perusahan bus malam ini, Darmo Sutarno dan Tinem. Meski tak lagi turun tangan mengolah masakan, Karmiati rutin menyambangi dapur. Tidak ada masakan yang keluar dari dapur tanpa melewati persetujuannya.

Yang unik, karena masakannya banyak, dia tidak mencicipi seluruh makanan, melainkan hanya memandang warnanya saja. "Saya bisa tahu masakan kurang sesuatu dari warnanya," jelasnya. Karmiati memiliki dua dapur untuk mengolah makanan. Satu berada di rumahnya, satu lagi di kedainya. Sengaja ada dua dapur itu agar masakannya selalu baru dan segar.

Dan, untuk menjaga kualitas, dia bahkan tidak langsung memasak dalam jumlah banyak.  Jika sudah kelihatan habis, baru saya masak lagi,  beber Karmiati. Nah, untuk menikmati sea-brek makanan di kedai ini, Anda tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam, kok. Harganya tergolong murah meriah. 

Untuk sepotong ayam kampung, baik panggang maupun goreng, Anda hanya perlu menebus dengan uang Rp 11.000. Lalu, harga garang asem Rp 15.000 satu porsi.

Makanan yang paling mahal adalah bebek sambal ijo, harganya Rp 18.000 per potong. Kalau mau versi lengkap, misalnya, sepiring nasi dengan sayur, ayam goreng, cumi cabe ijo, rawon sapi, dan tempe bacem plus segelas es teh manis, harganya Rp 32.000 pas.

Model penyajian di kedai ini adalah prasmanan. Jadi, silakan mengambil sendiri makanan yang Anda suka. Jangan sungkan-sungkan, monggo!

o RM Lesehan Dara Sederhana Jl. Teuku Umar, Cibitung, Bekasi Telp. 021-88368430

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru