Mulai hari ini, pesan WhatsApp hanya bisa diteruskan sekali

Selasa, 07 April 2020 | 20:27 WIB Sumber: Kompas.com
Mulai hari ini, pesan WhatsApp hanya bisa diteruskan sekali

ILUSTRASI. The Whatsapp logo and binary cyber codes are seen in this illustration taken November 26, 2019. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


MEDIA SOSIAL - JAKARTA. Selain untuk tujuan positif seperti berkomunikasi dengan keluarga di tengah social distancing akibat wabah virus corona, WhatsApp juga marak digunakan untuk menyebar informasi keliru yang menyesatkan.

Dalam rangka upaya meredam misinformasi yang beredar di layanannya, pekan ini WhatsApp mengumumkan fitur baru untuk membatasi penerusan (forward) pesan secara berantai. 

Baca Juga: Seliweran konten palsu corona, WhatsApp batasi pengguna meneruskan pesan

Pesan-pesan yang sudah diteruskan berkali-kali -ditandai dengan ikon panah ganda di pojok kiri atas chat bubble- kini hanya bisa diteruskan ke satu obrolan dalam satu waktu, turun dari jumlah sebelumnya sebanyak 5 kontak dalam satu waktu.

WhatsApp mulai menandai pesan berantai pada pertengahan 2018. Kemudian, pembatasan forward hanya ke 5 kontak sekaligus mulai diberlakukan pada awal 2019.

Jika pengguna memilih lebih dari 5 kontak, akan muncul notifikasi yang menginformasikan bahwa batas forward sudah maksimal. WhatsApp mengklaim limitasi forward semacam itu berhasil meredam peredaran pesan berantai.

"Kami sebelumnya menetapkan batasan pada pesan yang diteruskan untuk menangani konten viral, yang menyebabkan penurunan pesan yang diteruskan sebanyak 25 persen secara global pada saat itu," tulis WhatsApp dalam keterangan kepada KompasTekno, Selasa (7/4/2020).

KompasTekno sempat mencoba meneruskan pesan berantai yang ditandai dengan ikon double arrow, tapi masih bisa melakukan forward ke lebih dari satu kontak sekaligus. Mungkin pemberlakuannya masih belum merata.

Baca Juga: Hore, token listrik gratis kembali bisa diakses melalui WhatsApp

Masih dalam rangka mengurangi misinformasi terkait Covid-19, WhatsApp bekerja sama dengan otoritas-otoritas kesehatan dunia untuk membantu penggunanya dalam mendapat informasi yang valid.

Di Indonesia, misalnya, WhatsApp telah meluncurkan layanan chatbot hasil kerja sama WhatsApp dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Pengguna bisa memanfaatkan layanan chatbot ini untuk menanyakan pertanyaan seputar Covid-19. (Kevin Rizky Pratama)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kurangi Misinformasi, Penerusan Pesan Berantai di WhatsApp Dibatasi",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru