Pengembangan SDM Kepariwisataan harus mengarah ke digital

Jumat, 23 Maret 2018 | 16:28 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
Pengembangan SDM Kepariwisataan harus mengarah ke digital

ILUSTRASI. Menteri Pariwisata Arief Yahya


INDUSTRI PARIWISATA - JAKARTA. Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan pentingnya mengusung konsep digital dalam pengembangan pariwisata terutama dengan memaksimalkan potensi para akademisi SMK Pariwisata.

"Ini menjadi penting, antara industri pariwisata dan sekolah pariwisata. Semua sudah mengarah ke digital. Maka pengembangan SDM kepariwisataan harus juga mengarah ke digital," kata Arief Yahya dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Jumat (23/3).

Menurutnya, seluruh industri telah menuju ke arah digital, termasuk pariwisata. "Gaya hidup wisatawan dalam mencari informasi destinasi, adalah membandingkan produk, memesan paket wisata, dan berbagi informasi secara digital. Singkatnya, mereka search and share menggunakan media digital. Maka dari itu para pengajar SMK ini harus melek digital. Memasukkan kurikulum digital pada materi pengajarannya," ujar Menpar.

Berdasarkan data yang diterimanya hingga hari ini jumlah lulusan SMK yang tidak diterima atau diserap di lapangan kerja mencapai 12%. Sedangkan lulusan SMU sekitar 9%. Masih ada selisih antara SMK dan SMU. Namun demikian, ini menjadi tugas bersama berbagai pihak untuk memaksimalkan potensi lulusan SMK. Data tersebut merujuk SMK secara umum, bukan merujuk data lulusan SMK Pariwisata saja.

Sementara itu, Hadi Sutrisno, Ketua Asosiasi SMK Pariwisata Indonesia, dalam kesempatan yang sama menyatakan pihaknya sangat yakin kalau lulusan dari SMK Pariwisata masih sangat diperlukan. Bahkan masih kurang untuk memenuhi kebutuhan di industri pariwisata.

"Ke depan, kita akan mencanangkan program One GM One SMK Pariwisata bekerja sama dengan Indonesia Hotel General Manager (IHGM) dan Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) untuk turut membantu kami dalam peningkatan kualitas guru maupun siswa. Upaya ini untuk meningkatkan mutu sesuai dengan standar global," tambah Hadi.

Dalam pelaksanaan Rakornas SMK Pariwisata se-Indonesia di Bali, Kementerian Pariwisata menargetkan memfasilitasi sertifikasi kompetensi bagi siswa/i SMK Pariwisata sebanyak 22,374 orang. Hal pentingnya lainnya adalah meningkakan kapasitas pengajar dan penyesuaian kurikulum dalam rangka pengembangan digital tourism di SMK Pariwisata.

Di acara yang sama, Ferdiansyah, Wakil Ketua Komisi X DPR RI menyatakan, kenyataan ini menjadi misi khusus dari Komisi X beserta ketiga mitranya yakni Kementerian Pariwisata, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Riset dan Dikti untuk merevitalisasi dibidang SMK atau Vokasi.

"Atas dasar itulah DPR RI mendorong, dan mengawal revitalisasi ini. Sebab, sudah didukung oleh data yang akurat. Komitmen ini akan kita tindaklanjuti di dalam penganggaran 2019," pungkas Ferdy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru