Rasa Seru Konro Marannu

Rabu, 10 Februari 2016 | 17:22 WIB   Reporter: Merlinda Riska
Rasa Seru Konro Marannu


Selama musim penghujan, perut Anda bisa jadi merindukan masakan berkuah nan hangat. Selain mengenyangkan, makanan yang hangat pas untuk mengusir udara dingin.
Nah jika Anda mengidamkan masakan hangat, menu asal Sulawesi, coto makassar dan sop konro, bisa jadi pilihan. Kedua menu ini jadi andalan Rumah Makan Marannu, di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Selama jam makan siang, sekitar pukul 11.00–13.00, rumah makan ini sangat ramai. Itu tampak dari area parkir mobil di depan rumah makan yang penuh. Begitu menjejakkan kaki di dalam kedai, tampak meja yang tersedia di ruang atas maupun bawah sudah terisi. Paling hanya satu-dua meja yang masih tersisa. Padahal, setiap ruang mempunyai kapasitas sekitar 100 orang. Bedanya, ruang atas berpendingin ruangan sementara lantai bawah tidak. Cuma, di bawah, Anda bisa menikmati harumnya aroma daging yang tengah dibakar.

Meski ramai, Anda tak perlu khawatir pelayanan lambat. Sebab, ada 31 pelayan yang sigap melayani pesanan setiap pengunjung. Bahkan, cucu dari pemilik kedai turun tangan langsung. “Setiap hari saya selalu memantau, turun ke dapur, bantu melayani pelanggan. Karena, sejak nenek saya meninggal, keluarga saya yang mengelola Marannu,” tutur Samson (29), cucu dari Daeng Rannu, pendiri Rumah Makan Marannu.

Nenek Samson membuka rumah makan itu di Kelapa Gading pada 1984. Marannu sudah beroperasi sekitar tahun 70-an di  Makassar. Begitu keluarga besar Daeng Rannu pindah ke Kelapa Gading, tahun 1984, kedai yang berada di Makassar ditutup. Mereka pun fokus membesarkan usaha di kawasan Kelapa Gading.

Diimbuhi buras

Begitu sop konro tersaji, kita akan langsung mengenali kuahnya yang khas. Kuah berwarna hitam seperti rawon ini menyimpan kekayaan rasa dari berbagai rempah. Yang membedakan sop konro dengan rawon adalah isinya. Rawon biasanya berisikan daging dan jeroan. Sedang isi sop konro hanya daging iga sapi. Variasi sop konro yang kini populer adalah sop konro bakar.

Pada sop konro biasa, iga sapi tersaji di dalam kuah hitam sop konro. Sementara, pada konro bakar, iga sapi yang sudah dibakar tersaji dalam piring yang terpisah dari kuah hitamnya. Kedua menu ini sama-sama lezat. Maklum, berbagai rempah, seperti cengkeh, pala, merica, bercampur menjadi satu di dalam mangkok sop konro. Warna kuah yang hitam berasal dari kluwak. Setiap menyeruput kuah konro ini, sensasi gurih langsung memenuhi lidah. Sesaat kemudian, perut pun akan terasa hangat berkat kuah sup kaya rempah ini. 

Setiap porsi sop konro Marannu terdiri dari dua potong daging iga berukuran sedang. Daging sop konro sangat empuk, hingga memudahkan Anda untuk memotongnya. Saat menggigit sepotong daging ini, Anda langsung bisa merasakan kuah sop yang meresap ke dalam pori-pori iga daging sapi. Daging yang dibakar, rasanya lebih sedap lagi. Disajikan dengan sambal kacang, daging yang berwarna kehitaman ini menggoda untuk dinikmati. Begitu masuk ke mulut, paduan keempukan daging bersama rasa gurih yang manis dan agak pedas dari sambal kacang, lumer seketika.

Menikmati sop konro akan lebih mantap jika ditemani dengan ketupat atau buras. Di Marannu, ketupat dan buras sudah tersaji di setiap meja dalam keadaan terbelah. Ini akan memudahkan pengunjung yang tinggal memotong ketupat atau buras dengan sendok. Karena berukuran sedang, ketupat sebanyak dua bungkus pun sudah mengenyangkan perut.

Kalau ingin yang lebih gurih, silakan memilih buras. Berbeda dengan ketupat, beras untuk buras direbus dulu dengan menggunakan santan, hingga menimbulkan rasa gurih. Selain itu, ketupat dibungkus dengan daun kelapa, sedangkan buras dibungkus dengan daun pisang muda. “Kami buat buras setiap hari, selalu baru. Bungkusnya menggunakan daun pisang muda agar tidak pahit dan tidak lengket,” ujar Samson.

Banderol harga untuk sop konro di sini, rasanya pas dengan rasa yang ditawarkan. Satu porsi sop konro dihargai Rp 53.000. Sedang seporsi konro bakar Rp 54.000. Untuk buras dan ketupat, harganya Rp 3.500 per bungkus. Kalau terbiasa dengan nasi, Anda juga memesannya dengan harga Rp 6.000 per piring.

Agar pengunjung tak bosan makan itu-itu saja, Marannu juga menawarkan coto makassar. Pembeda menu ini dengan sop konro adalah kuahnya. Kuah coto makassar berwarna keabu-abuan dan lebih kental. Selain itu, potongan daging sapi di coto makassar kecil-kecil. Harga per porsi coto makassar Rp 33.000.

Samson menuturkan, coto makassar Marannu punya banyak pelanggan pesohor, seperti penyanyi Sammy Simorangkir. Nama-nama terkenal lain yang juga sering mampir adalah pengacara Elsya Syarif dan Hotman Paris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asih Kirana

Terbaru