Sentuhan negeri jiran di laksa betawi

Jumat, 03 Juli 2015 | 13:00 WIB   Reporter: Surtan PH Siahaan
Sentuhan negeri jiran di laksa betawi


Mencicipi laksa betawi di Jakarta tentu bukan hal yang luar biasa. Tentu, banyak yang menawarkan masakan tersebut di kampung halamannya. Rumus serupa berlaku untuk laksa bogor dan laksa tangerang. Tidak akan istimewa jika kita menjajalnya di kota tempatnya berasal. Tapi, bagaimana rasanya kalau mencicipi laksa betawi dengan sentuhan khas singapura di Tangerang?

Rupanya, ada sensasi dan kenikmatan yang layak dicoba. Coba saja bayangkan lezatnya bihun yang lembut dan suwiran daging ayam yang empuk bercampur dengan bumbu manis gurih yang nancep di lidah. Dijamin Anda tidak menyesal datang ke Tangerang. Buktinya, pecinta makan yang dikenal sebagai pemandu acara makan dan jalan-jalan di televisi, Bondan Winarno, saja khusus datang untuk menjajal laksa satu ini dan tidak kecewa.

Bagaimana, Anda penasaran? Mudah, kok, menemukan kedai bernama Laksa Sari ini. Lokasinya di Jalan Kiai Haji Soleh Ali Nomor 50, Tangerang. Anda yang datang dari Jakarta bahkan bisa menggunakan keretaapi listrik commuter line karena tempatnya tidak jauh dari Stasiun Kereta Tangerang.

Dari Jalan Ki Samaun Anda bisa menuju tempat ini melalui Jalan Dimyati. Persis di persimpangan jalan GOR Tangerang, arahkan kendaraan Anda ke kanan, ke Jalan MT Haryono. Setelah melewati satu perempatan jalan, sekitar 500 meter, Anda harus belok ke kiri dan menyeberangi satu blok jalan untuk menemukan jalan Kiai Haji Soleh Ali. Jika sudah tiba di jalan tersebut, tinggal mencari kedai ini di sisi kiri jalan.

kedai Laksa Sari tidak terlalu besar. Kapasitasnya sekitar 25 pengunjung. Namun, tempatnya bersih dan nyaman. Di dalam ruangan yang interiornya bergaya Betawi, terdapat pendingin udara. Kalau Anda ingin merokok, bisa pilih meja di luar yang menghadap jalan. Tapi perlu dicatat, warung laksa ini tetap buka pada hari libur. Jangan sekali-kali berkunjung pada hari Senin, karena kedai ini pasti tutup.

Laksa Sari sebenarnya tidak hanya punya laksa dalam daftar menunya. Di tempat yang punya jam operasi dari pukul sembilan pagi hingga jam enam sore ini, Anda bisa memesan asinan betawi, soto betawi, dan nasi kuning betawi. Tapi, bagi yang baru berkunjung ke tempat ini, sebaiknya menjajal laksa yang merupakan menu andalan.


Seleksi bahan

Jika Anda pesan es teh sebagai penyegar tenggorokan, tidak perlu menunggu hingga es mencair untuk menikmati laksa satu ini. Dalam hitungan beberapa menit saja, semangkuk laksa wangi dan panas mengepul hadir di meja Anda. Bersama dengan laksa, dihidangkan pula irisan jeruk nipis dan sambal.

Tampilan laksa satu ini memang ramai. Jika kebanyakan laksa betawi hanya menggunakan bihun, suwiran ayam dan telur, emping, lontong dan daun kemangi, laksa racikan Sari menawarkan tahu dan irisan wortel. Di atas kuah laksa yang berwarna kemerahan ditaburi sesendok ebi kering yang gurih dan crunchy.

Sebelum mulai makan, bubuhi dulu laksa Anda dengan jeruk nipis dan sambal. Mumpung masih hangat, langsung saja seruput kuahnya yang wangi nan menggoda. Ternyata, jika dicicipi tanpa tambahan sambal, kuah laksa satu ini tak segarang tampangnya yang merah. Rasa kuahnya justru mulus dengan paduan manis dan gurih kentara. Kuah yang kental ini juga wangi rempah-rempah saat berada di dalam mulut. Tandanya, Sari memang tidak pelit saat meracik bumbu.

Kalau sudah puas menyesap gurihnya kuah laksa, langsung embat bihunnya. Tekstur bihun lembut namun tidak lembek karena terlalu matang. Hampir semua isi di dalam semangkuk laksa ini juga punya tekstur yang sama yakni lembut. Dari lontong, tahu hingga telur langsung lumat begitu digasak dalam mulut.

Yang bikin asyik, kedai ini tidak pelit memberikan suwiran daging ayam yang empuk dan enak di lidah. Agar sedikit berisik, keremus emping melinjo yang terselip di sela-sela lontong. Namun, bagi para penggemarnya, sensasi paling nikmat dari laksa ini justru ada pada taburan ebi keringnya. Begitu diaduk, ebi akan tersamar dengan kuah sehingga ketika gigi beradu dengan ebi yang kriuk-kriuk, sensasi sedapnya laksa semakin bertambah.

Sari, pemilik kedai ini, memang penggemar laksa. Hampir semua tempat dan daerah yang terkenal dengan laksanya sudah pernah didatangi, termasuk sebuah kedai favoritnya di Singapura. Nah, semua unsur rasa yang disenangi perempuan berumur 48 tahun ini dihidangkan dalam semangkuk laksa ciptaannya.

Lantas apa rahasia laksa nikmat buatannya? Menurut dia, kenikmatan laksa ada pada paduan ebi yang dicampurnya dalam kuah dan ebi kering. Campuran ebi itu membuat rasa laksa makin gurih. Sari pun menggunakan rempah-rempah yang cukup banyak sebagai bumbu laksa. Ada sekitar 10 rempah yang saya buat menjadi adonan dan dicampurkan dengan kuah ebi, tutur dia.

Selain itu, ia memilih bahan-bahan yang oke sebagai bumbu. Contohnya untuk cabai, ia menggunakan cabai yang berukuran besar dan berwarna merah. Menurut Sari, cabai yang memiliki warna kulit merah biasanya akan memiliki warna daging yang sesuai. Nah, jika warna dagingnya merah bersemu oranye, warna kuah akan cenderung pucat. Begitu juga dengan bahan lain, seperti wortel. Sari mengaku hanya menggunakan wortel impor yang memiliki rasa manis serta warna yang cerah.

Arliana, seorang pengunjung kedai ini, mengaku cocok dengan racikan Sari. Tidak heran, tiap sepekan dia pasti menyempatkan waktu untuk singgah menyantap laksa. Menurut warga Tangerang ini, Laksa Sari enak karena kuahnya yang kental dan gurih. Sama sekali tidak ada bau amis padahal kuahnya menggunakan udang, ujar dia. Untuk menyantap semangkuk laksa nan mengenyangkan ini Anda hanya perlu Rp 20.000. Sementara menu lain seperti asinan betawi dibanderol dengan harga Rp 15.000 per porsi. Untuk minuman, Anda bisa memesan segelas es teh manis seharga Rp 5.000.


Laksa Sari
Jalan Kiai Haji Soleh Ali Nomor 50, Tangerang
Koordinat GPS: -6.183601, 106.634366

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Adi

Terbaru