Silakan, sosor saja si bebek madura

Jumat, 29 Mei 2015 | 10:00 WIB   Reporter: Surtan PH Siahaan
Silakan, sosor saja si bebek madura

ILUSTRASI. Xiaomi Rilis Redmi 13C x JKT48, Simak Cara Membeli dan Detailnya


Ada kabar gembira bagi warga Ibukota yang menyukai masakan olahan bebek bergaya Madura. Bebek Sinjay yang layak disebut maskot kuliner Bangkalan, Madura, sudah sebulan terakhir membuka cabangnya di Jakarta.

Ini benar-benar cabang, lo, bukan waralaba. Berlokasi di Mal Ambassador, Kuningan, Bebek Sinjay mengimpor juru masak asli dari Bangkalan.

Selain menjaga keautentikan rasa masakannya, Bebek Sinjay di Jakarta pun berupaya tampil bak warung aslinya di Madura. Itu sebabnya, kendati berada di mal, dekorasi Bebek Sinjay mirip dengan pusatnya di Bangkalan yang bergaya warung pinggir jalan.

Meski baru sebulan di Jakarta, Bebek Sinjay langsung ramai. Kebanyakan pengunjung di sini sudah pernah mencicipi nasi bebek ini di Madura. Minimal mereka pernah dengar nama kami, ujar Viola, sang pemilik Bebek Sinjay.

Sepanjang hari kerja, kebanyakan pengunjung kedai ini adalah para karyawan perkantoran di segitiga emas. Pada akhir pekan, kedai yang beroperasi dari jam 10 pagi hingga pukul 8 malam ini ramai dikunjungi pelanggan keluarga. Jangan takut kesulitan mendapat tempat lantaran kedai ini menyewa areal yang bisa menampung lebih dari 100 orang di food district Mal Ambasador, Kasablanka Kuningan.

Ini kelebihan kedai di Jakarta dibandingkan warung di Bangkalan. Di Bangkalan, pembeli harus rela antre hingga berjam-jam hanya untuk dapat kursi.

Jika datang pada jam ramai alias jam makan siang, Anda butuh waktu sekitar 5 menit10 menit sebelum bebek pesanan tersaji. Oh, ya, kedai ini punya menu yang pendek, hanya nasi ayam dan nasi bebek. Yang paling menggoda untuk dikonsumsi tentunya nasi bebek.

Penampilan nasi bebek yang tergolong mini ini tidak istimewa. Warna bebek kuning kecokelatan dengan taburan kremes di atasnya. Nasi bebek tersaji di piring anyaman rotan berlapis kertas nasi.

Keistimewaan Bebek Sinjay baru terasa begitu cuilan bebek goreng masuk dalam mulut. Daging bebek benar-benar kering hingga muncul sensasi crunchy. Hampir tidak ada minyak yang mengganggu di lidah. Rasa bumbunya pun tidak berlebihan. Serat daging bebek yang empuk saat dikunyah.

Kenikmatan berlanjut saat Anda mencolek sambal mangga. Rasa sambal yang pedas dan sedikit asam menghadirkan kesan segar, hingga suapan daging enggak enek. Nasi yang dihidangkan juga mengundang selera karena pulen dan wangi.

Menurut Viola, hampir semua bumbu inti didatangkan dari Madura dalam bentuk jadi. Zainal, pendiri warung Bebek Sinjay masih merahasiakan resepnya. Untuk mendapat rasa bebek yang lezat, Zainal mengirimkan juru masak yang terhitung kerabatnya. Cara masak yang tradisional juga dipertahankan, seperti memakai tungku dan kayu bakar.

Viola menuturkan, semua masakan diolah secara tradisional hingga setengah jadi di rumah. Perbedaan lapak di Madura dan Jakarta terletak pada daging bebeknya. Karena kesulitan mendatangkan bebek hidup dari Madura, kedai di Jakarta mengandalkan pemasok bebek dari sekitar Jakarta.

Heru, yang baru pertama kali merasakan Bebek Sinjay, mengaku datang karena penasaran. Dia mendengar nama kedai ini pertama kali dari media. Meski tak bisa pernah mencicip yang asli di Bangkalan, Heru mengaku puas.

Penasaran mencicipi bebek satu ini? Tidak perlu takut kantong jebol. Seporsi nasi bebek hanya Rp 25.000. Harga itu termasuk segelas es teh pandan yang punya rasa unik sekaligus menyegarkan.


Bebek Sinjay
Food District Mall Ambassador Lt. 4
Jl. Prof. Dr. SatrioJakarta 12490
Koordinat GPS: -6.224027, 106.826921

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Adi

Terbaru