Wisata candi jadi andalan Sleman

Sabtu, 19 Mei 2018 | 15:05 WIB   Reporter: Elisabeth Adventa
Wisata candi jadi andalan Sleman


INDUSTRI PARIWISATA - Salah satu wadah promosi destinasi pariwisata daerah digelar pada Gebyar Wisata dan Budaya Nusantara (GWBN) 2018 pada pekan lalu di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat. Direktur PT Wahyu Promo Citra, Syukur Sakka, sebagai penyelenggara pameran mengatakan, GWBN merupakan satu-satunya pameran wisata di Indonesia yang menampilkan objek wisata daerah seperti alam, budaya, dan wisata buatan sebagaimana yang telah menjadi program Kementrian Pariwisata (Kempar) dalam menarik kunjungan wisatawan.

"GWBN dimulai tahun 2003, lalu dalam perjalanannya hingga kini mengalami pasang-surut. GWBN 2018 diselenggarakan atas dukungan Kempar dengan tujuan untuk mensukseskan target 17 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 270 juta pergerakan wisatawan dalam negeri,” katanya pada KONTAN, Sabtu (12/5).

Salah satu peserta pameran GWBN 2018 adalah Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman. Dalam GWBN 2018, Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS) mempromosikan Sleman wisata seribu candi. Pasalnya, Kabupaten Sleman selama ini memang terkenal dengan destinasi wisata candinya. Salah satu candi yang sangat populer adalah Candi Prambanan.

"Seribu candi itu sebagai tagline kami. Banyak sekali candi yang bisa dieksplorasi oleh wisatawan dan tiap candi punya keunikan masing-masing. Sedangkan untuk tempat wisata lainnya sudah terangkum dalam branding Sleman The Living Culture," jelas Nizar Fachri, salah satu staf BPPS pada KONTAN.

Ia menjelaskan jika sebagian besar destinasi wisata candi di Kabupaten Sleman terletak di Kecamatan Prambanan dan di :Kecamatan Pakem. "Ada beberapa candi yang saat ini menjadi destinasi favorit para wisatawan, selain Candi Prambanan, yaitu candi Ratu Boko, Candi Ijo dan Candi Banyunibo," ungkapnya.

Bahkan di tempat wisata Candi Banyunibo, para wisatawan dapat berburu kuliner unik, yaitu nasi telang. Nasi telang adalah nasi berwarna ungu yang warnanya dihasilkan dari bunga telang.

Uniknya, nasi telang inj hanya dijual saat hari Minggu saja. Nizar menjelaskan tiap wisata candi punya cara sendiri-sendiri untuk mempromosikan candinya, bisa lewat kuliner maupun hal lain, seperti keunggulan dari candi tersebut dan sejarah tiap candi.

"Setiap candi punya keunikan masing-masing. Seperti candi Ijo, candi tertinggi di provinsi DIY. Di sana, para wisatawan tidak hanya bisa menikmati bangunan candi yang eksotis, tapi juga bisa menikmati  pemandangan sunset di atas candi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.

Terbaru