Yuk, lebih cerdas dengan internet

Ada banyak aplikasi di internet, seperti YouTube dan Google Apps. Tapi tak banyak orang yang tahu, kalau semua itu bisa menjadi alat yang sangat powerful pada waktu guru memakai untuk mengajar anak-anak didiknya.

Padahal Google sudah membangun komunitas para pendidik untuk mau memanfaatkan teknologi untuk memperkaya bahan ajaran dan kreativitas anak-anak didiknya. Menurut Pepita Gunawan Lead for Indonesia Education Go Digital Google Asia Pacific Pte. Ltd, ada banyak bahan-bahan pendidikan yang tersedia dengan gratis di YouTube.

“Kita dulu mungkin ingin kuliah di Harvard atau Stanford University, tapi susah untuk bisa tercapai karena mahal,” terang Pepita. Kini banyak universitas terkenal termasuk di Indonesia ada ITB dan UGM mempunyai channel di YouTube dan membagikan berbagai materi kuliah atau seminarnya dengan gratis. “Semua bisa belajar,” tandasnya.

Google menyadari betul pendidikan adalah salah satu materi yang paling banyak dicari di internet. Itulah sebabnya mereka mendirikan Google Educator Group (GEG) untuk mengumpulkan para pendidik di berbagai belahan dunia. Di Indonesia sendiri sudah merambah di beberapa kota, seperti Jakarta, Bogor, Malang, dan Kalimantan Timur.

Sudah ada beberapa pendidik yang aktif membuat video-video tutorialnya di YouTube. Seperti misalnya Paman Apiq yang mengajarkan anak-anak untuk bermain dan belajar dengan matematika. Untuk anak-anak yang ingin belajar vokal bisa mencarinya di channel vokal plus. Selain itu ada juga materi animasi untuk pendidikan anak-anak kecil di Kastari Animation dan IniBudi.org untuk materi pelajaran-pelajaran Fisika dan Biologi.

Mereka jelas bukan guru biasa, tapi guru-guru yang punya keinginan besar untuk membagikan ilmunya dengan gratis ke sebanyak-banyaknya orang. Misalnya saja Indra Aziz yang juga pelatih vokal Raisa, Vidi Aldiano, Agnes Monica, dan Afghan, membuat berbagai video tutorial di Vokal Plus untuk belajar menyanyi dengan baik. “Saya dulu sempat menulis cara-cara untuk menyanyi. Tapi susah sekali menjelaskan beberapa hal, seperti misalnya bernapas dengan dada atau menyanyi dengan nada tinggi. Dengan audio visual sangat mudah menjelaskan itu semua,” tutur Indra.

Lalu bagaimana menjaga anak-anak kita supaya tidak memakai internet untuk main game atau mengakses pornografi? “Itu adalah hal yang harus kita ajari. Jadi kita bimbing mereka untuk mengakses sesuatu yang bagus bukannya dilarang main internet,” tutur Steven Sutantro Leader Google Educator Group Jakarta Barat.

Steven yang juga guru di Dian Harapan Jakarta sangat optimistis, semua anak-anak bisa diajarkan untuk bisa mempergunakan internet dengan baik dan menyenangkan. “Selama ini mereka sudah terjebak dengan sesuatu yang buruk tapi menyenangkan. Padahal ada yang baik dan menyenangkan,” jelas Steven.

Ini semua memang tidak terlepas dari peran guru dalam mengawasi tingkah laku muridnya di dunia maya. “Saya mengawasi mereka. Saya akan tegur mereka kalau sampai melakukan sesuatu yang salah. Misalnya mem-bully temannya. Lama-lama mereka akan tahu bahwa di internet ada sopan santunnya,” tambahnya.

Sayangnya, masih ada banyak guru yang masih gaptek atau belum mengerti apa semua kegunaan teknologi ini untuk pendidikan. Itulah sebabnya GEG beberapa kali mengadakan pertemuan untuk para pendidik dan menerangkan banyak hal di internet yang bisa membantu mereka. Menurut Steven, ada banyak yang dibahas, mulai dari Google Apps (ada beberapa aplikasi khusus untuk pengajaran seperti Classroom), membuat video di YouTube, sampai Gmail. “Mungkin mereka sudah tahu itu semua, tapi tidak pernah terpikir kegunaannya untuk pendidikan,” tambah Steven.

Nama Channel YouTube	Materi	Total Penayangan	Total Pelanggan
Kastari Animation	Pendidikan anak dalam animasi	36.325.261	47.121
Vokal Plus	Olah Vokal	2.194.466	21.132
Paman APIQ	Matematika	2.084.867	5.687
IniBudi.org	Fisika, Biologi	271.117	1.320