Agar Wakatobi kian tersohor, Kemenpar buka diskusi

Jumat, 28 Juli 2017 | 20:57 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
Agar Wakatobi kian tersohor, Kemenpar buka diskusi


JAKARTA. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kembali  menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk mengumpulkan informasi tentang pasar wisata bahari Wakatobi dan juga target kunjungan wisatawan 2017 dan 2018.

Pelaksanaan FGD bertempat di  Patuno Resort Wakatobi tanggal 27 Juli 2017.

Deputi  Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti didampingi Plt. Asdep Strategi Pemasaran Nusantara Hariyanto mengatakan, acara FGD penting dilaksanakan nanti untuk mendapatkan masukan dalam merancang strategi pemasaran pariwisata nusantara, khususnya wisata bahari di Wakatobi.

"Hasil diskusi dari berbagai narasumber berikut kesimpulannya akan dijadikan bahan utuk menyusun rancangan strategi pemasaran khusus wisata bahari Wakatobi. Selain itu juga membuat proyeksi target pasar tahun 2017 dan tahun 2018 pada destinasi wisata bahari Wakatobi melalui pengukuran secara kualitatif dan kuantitatif," kata Esthy.

"Usai FGD dapat dijadikan referensi dalam menyusun target pasar wisata bahari di tahun berikutnya, dan membuat rekomendasi strategi yang tepat dalam melakukan pemasaran wisata bahari di salah satu destinasi wisata 10 Bali Baru,” sebutnya dalam keterangan yang diterima KONTAN, Jumat (28/7).

Narasumber yang dihadirkan di FGD Wakatobi ini antara lain  Nadar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi, Gemma Pratama selaku PIC Percepatan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas untuk Wakatobi dan Rahmat Ramadhan, Konsultan PT Ratu Mas Globalindo.

Dalam paparannya nanti, Nadar akan membawakan materi diskusi bertema 'Pengenbangan Pariwisata Bahari di Wakatobi. Gemma Pratama dengan materi 'Potensi Wisata Bahari Wakatobi'  dan terakhir, Rahmat Ramadhan akan berbicara tentang  'Penyushnan Target pasar Wisata Bahari'

Hariyanto sendiri menambahkan peserta FGD Wakatobi sekitar 50 orang dengan mengundang stakeholder perwakilan unsur Penthahelix.

"Ada Dinas Pariwisata Provinsi dan kabupaten setempat, ASITA, PHRI, Dinas Perhubungan, Taman Nasional Wakatobi, Dinas Kelautan dan Perikanan, Badan Pusat Statistik Wakatobi, Komunitas, Akademisi, dan tentu saja Media, semuanya diundang. Semua unsur pariwisata di Wakatobi ini harus sama-sama satu tujuan dalam membuat proyeksi target pasar tahun 2017,” terangnya.

Penyusunan target pasar wisata bahari di Wakatobi memang sangat penting dilaksanakan. Hal itu karena semua pelaku pariwisata nantinya di Wakatobi bisa membaca, kebiasaan, siapa saja, dan apa saja yang dibutuhkan untuk menyambut wisatawan mancanegara yang datang ke Wakatobi.

Terlebih Jumlah wisatawan yang datang ke Wakatobi pun jauh melebihi target yang telah ditetapkan. Total jumlah kunjungan wisatawan ke Wakatobi dari Januari hingga Juli 2017 mencapai 402.733 kunjungan melebihi dari total target Jan-Des 2017 sebesar 12.000 kunjungan atau melampaui 3.356% dari target

 "Target 12.000 dihitung dari wisatawan yang datang ke Taman Nasional Wakatobi didasarkan pada data wisatawan nusantara yang berkunjung ke Wakatobi (sumber dari BPS Kabupaten Wakatobi. Sedangkan data bulan Januari-Juli 2017 dihitung dari angka mobile seluler. Jadi terhitung tidak hanya yang ke taman nasional, tetapi yang ke pulau lain di Wakatobi secara otomatis langsung terhutung. Data mobile seluler itu disebut Dashboard Virus," paparnya

Bicara Wakatobi, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan salah satu destinasi alam bawah laut Indonesia ini punya daya pikat yang menawan. "Nggak salah bila majalah Dive Magazine memasukkan Wakatobi sebagai Top World Diving Destinations 2017, Wisata Bahari Wakatobi memang world class," kata Menpar Arief Yahya

Wakatobi sendiri mewakili empat pulau yakni, Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Seperti diketahui, Wakatobi masuk ke dalam destinasi wisata bahari di 10 destinasi prioritas.

Selain Wakatobi, wisata bahari lain yang masuk ke dalam 10 destinasi prioritas meliputi Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Mandalika Lombok, Labuan Bajo, dan Morotai.

Sementara tiga destinasi lainnya bukan merupakan wisata bahari, yakni Bromo, Borobudur, dan Danau Toba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina

Terbaru