TOKOH - Dunia ketoprak makin akrab dengan Ahmad Fajar. Bukan sekadar sebagai penonton, tapi juga pemain dalam seni pentas drama tradisional Jawa tersebut.
Enggak tanggung-tanggung, direktur utama PT Bank Victoria International Tbk ini sudah bermain di empat judul ketoprak. Terakhir, awal Maret lalu, Fajar yang tergabung dalam Ketoprak Financial pentas dalam judul Prabu Siliwangi.
Pria kelahiran Solo, 22 Januari 1966, ini berperan sebagai Prabu Malyapati. “Bukan peran utama, sekali tampil dalam adegan perang langsung mati,” ungkapnya tertawa lebar.
Memang, Fajar tidak pernah mendapat peran tokoh utama. Meski begitu, dia sangat senang bisa bermain satu panggung bersama para bankir dan tokoh di lingkungan keuangan lainnya.
Ia juga beralasan, ingin terus melestarikan budaya Indonesia seperti ketoprak yang mulai ditinggal banyak orang.
Informasi saja, Ketoprak Financial beranggotakan masyarakat keuangan, perbankan, serta pasar modal. Dalam pentasnya, mereka bekerjasama dengan Himpunan Seniman Panggung Wayang Orang dan Ketoprak Jakarta Adhi Budaya.
Fajar mengaku, tidak ada bekal khusus saat akan pentas kecuali ikut latihan bersama. Dia juga tidak punya pelatih khusus. Toh, kemampuan akting datang dengan sendiri.
Tapi, aktingnya tidak selalu berjalan mulus. Pernah suatu kali, Fajar melakukan kesalahan saat tampil satu adegan dengan Tessy dan Polo. Sampai-sampai, kedua pelawak senior itu menegurnya lantaran bermain tidak sesuai alur cerita.
Alhasil, Tessy dan Polo pun mengerjai Fajar. “Tessy bilang ke saya, tidak pernah latihan, ya,” kata Fajar. Rupanya, sindiran itu justru membuat penonton tertawa terbahak.
Ke depan, Fajar akan terus bermain ketoprak. Sebab, pagelaran ini memberikan hiburan sekaligus kedekatan para bankir dan tokoh finansial lain seperti Bank Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
