Aksi demo belum reda, seri turnamen tenis WTA di Hong Kong ditunda

Jumat, 13 September 2019 | 13:23 WIB   Reporter: Khomarul Hidayat
Aksi demo belum reda, seri turnamen tenis WTA di Hong Kong ditunda

ILUSTRASI. Unjuk rasa pro demokrasi di Hong Kong


HONG KONG - HONG KONG. Aksi demonstrasi berkepanjangan di Hong Kong membuat seri turnamen internasional Women's Tennis Association (WTA) yang dijadwalkan berlangsung Oktober mendatang di Hong Kong harus ditunda.

Reuters melaporkan, panitia penyelenggara mengumumkan penundaan seri turnamen utama tenis wanita dunia itu pada Jumat (13/9).

Sudah empat bulan Hong Kong tersandera aksi demonstrasi pro demokrasi yang terkadang disertai kekerasan. Aksi turun ke jalan warga Hong Kong dipicu rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi yang akan membuat negara bekas koloni Inggris lebih dekat dengan sistem hukum Tiongkok.

Belakangan RUU ersebut telah ditarik pada minggu lalu. Namun aksi protes terus saja berlanjut.

Baca Juga: Rencana Hong Kong akuisisi bursa efek London diperkirakan gagal

Penyelenggara mengatakan mereka sedang dalam diskusi aktif dengan Asosiasi Tenis Wanita (WTA), untuk mengidentifikasi jadwal alternatif salah satu turnamen bergengsi tersebut.

"Mengingat situasi saat ini, Asosiasi Tenis Hong Kong dan WTA mengumumkan penundaan Hong Kong Tennis Open 2019. Acara ini tidak akan lagi berlangsung selama 5-13 Oktober," kata panitia dalam sebuah pernyataan.

Sejumlah petenis wanita pemain papan dunia seperti Venus Williams, Caroline Wozniacki dan Angelique Kerber telah berpartisipasi dalam turnamen tersebut di tahun-tahun sebelumnya yang merupakan bagian dari seri Internasional WTA.

Baca Juga: Efek demo Hong Kong tak berkesudahan, Cathay Pacific pangkas frekuensi penerbangan

Turnamen tenis Hong Kong adalah acara unggulan dalam kalender tahunan dan menjadi salah satu acara olahraga internasional paling populer di Hong Kong. Turnamen ini menarik ribuan penggemar lokal dan pelancong luar negeri setiap tahun.

"Namun, setelah diskusi dengan para pemangku kepentingan, kami menyimpulkan bahwa kelancaran turnamen dapat lebih terjamin di lain waktu," kata penyelenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat

Terbaru