Alfa Tour bikin tur halal untuk antisipasi permintaan umrah yang stagnan

Kamis, 22 November 2018 | 22:51 WIB   Reporter: Sugeng Adji Soenarso
Alfa Tour bikin tur halal untuk antisipasi permintaan umrah yang stagnan

ILUSTRASI. Pramugari Garuda Indonesia melayani para jamaah umrah


UMRAH - JAKARTA. Tak semua pebisnis umrah merasakan manisnya bisnis tersebut di akhir tahun ini. Salah satunya adalah Alfa Tour.

Alfa Edison, Direktur Utama Alfa Tours menyebutkan bahwa memang di akhir tahun rata-rata permintaan umrah meningkat jelang akhir tahun. Sayangnya dengan kondisi makro, khususnya efek dollar AS yang membuat rupiah melemah, membuat permintaan umrah melalui biro wisata cenderung stagnan. "Di Alfa Tours sendiri stagnan," ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (22/11).

Ini juga merujuk dari permintaan visa, dimana perusahaan itu juga merangkap sebagai provider visa. Untuk permintaan pembuatan visa sendiri pada November - Desember 2018 disebutnya menurun 10% dibandingkan periode November-Desember tahun lalu.

Kondisi itu bisa juga menjadi patokan secara umum. "Itu juga dirasakan penyelenggara umrah lain, memang ada faktor lain tapi yang paling signifikan ya kenaikan dollar AS. karena dengan kenaikan dollar  AS harga juga akan ada penyesuaian," jelasnya tanpa merinci.

Melihat gelagat tersebut, Alfa bersama timnya membentuk divisi baru yaitu halal tour. Diharapkan dari layanan tersebut yang sudah mulai beroperasi sejak Juni lalu itu dapat berkontribusi 10% ke pendapatan perusahaan hingga akhir tahun ini.

Sedangkan saat ini pendapatan Alfa Tours masih diominasi dari visa 40%, haji dan umrah masing-masing 30%.

Alfa menyebutkan untuk halal trip sendiri masih dalam pengembangan. Karenanya belum terlalu menggeliat. "Target kami sebenarnya mampu menopang penghasilan saat season umrah yang sudah berakhir dan kendor, jadi kami bisa topang dengan ini," tuturnya.

Untuk destinasinya sendiri disebutnya tergantung permintaan yang mayoritas di Turki, Yordania, dan Mesir. Namun juga ada tujuan ke Jepang, Korea, dan Eropa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon

Terbaru