Budi Waseso tawarkan kemitraan kopi lewat Kopi Jendral

Rabu, 09 Mei 2018 | 00:19 WIB   Reporter: Sanny Cicilia
Budi Waseso tawarkan kemitraan kopi lewat Kopi Jendral

ILUSTRASI. Budi Waseso meluncurkan Kopi Jendral


KOPI - JAKARTA. Ketertarikan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso pada kopi terjadi Februari lalu, di ujung masa tugasnya sebagai Ketua Badan Narkotika Nasional (BNN).

Pria yang dikenal dengan nama Buwas ini ketika itu mengunjungi dataran tinggi Gayo, Aceh. Buwas menemukan banyak lahan ditanami ganja. Dia meminta para petani menanami lahan dengan kopi.

Tapi mereka menolak lantaran kesulitan mencari pembeli. Buwas pun berjanji, membantu membeli kopi para petani. Dia berharap, cara ini bisa mendorong petani lebih giat menanam kopi.

Untuk mewujudkannya, Buwas membangun brand Kopi Jendral yang akan mendistribusikan kopi petani dengan harga terjangkau. "Saya membuat brand sebagai jaminan pembelian kopi dari mereka," kata Buwas, Selasa (8/5).

Pada peluncuran perdana ini, Kopi Jendral merilis dua jenis kopi, Robusta Temanggung dan Arabika Gayo. Ke depan, bisnis kopi milik Buwas ini akan merangkul lebih banyak jenis kopi nusantara, seperti Flores Bajawa sampai Sunda Gulali.

"Nanti kita perkenalkan kopi mix, kopi ganja. Bukan ganja, daun ganja, tapi mix Gayo dan Java," katanya bercanda.

Dalam memperkenalkan brandnya, Buwas menggandeng media dan broadcast expert Richard Buntario.

Richard menjelaskan, akan ada dua jenis Kopi Jendral yang diluncurkan, kopi gayo berupa kopi drip (di dalamnya sudah ada saringannya).

Juga kopi robusta yang dijual dalam sachet. "Kami jual kopi murni, tanpa campuran jagung atau gula," kata Richard yang juga Presiden Komisaris PT Bangkit Wirausaha Sentosa.

Buwas tak ingin menjadi penampung semata. Dia ingin memperkenalkan kopi nusantara yang beraneka dan memberdayakan usaha kecil menengah (UKM).

Untuk yang ingin menjajal bisnis kopi, diperkenalkan juga Pojok Ngopi Jendral, tawaran kemitraan business in a box, bagi siapa saja yang ingin membuka usaha kopi dengan modal tak besar. Dengan modal Rp 2 juta, UKM bisa membuka usaha Kopi Jendral.

"Dengan Rp 2 juta, sudah bisa membuka usaha kopi di garasi. Satu boks berisi 50 sachet, begitu habis bisa diantar dan dikirim lagi ke seluruh Indonesia," kata Budi.

Kemitraan Kopi Jendral boks sudah bisa dipasarkan 1 Juni mendatang. Di tahap awal, akan dirilis 1.000 boks. Kopi Jendral dan kemitraannya diharapkan bisa mewujudkan 1.000 gerai kopi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru