Disapa suasana asri Kampung Wisata Kepuh, Pandeglang

Kamis, 10 Oktober 2019 | 10:30 WIB   Reporter: Venny Suryanto, Ratih Waseso
Disapa suasana asri Kampung Wisata Kepuh, Pandeglang

ILUSTRASI. Gula aren Pandeglang


DESA WISATA - PANDEGLANG. Selain Kampung Wisata Cikadu, ada satu lagi destinasi di Tanjung Lesung yang patut masuk list keranjang liburan wisatawan yang berkunjung ke Pandeglang, yaitu Kampung Wisata Kepuh.

Perjalanan jika dari wisata Cikadu ke Kampung Kepuh ditempuh sekitar 40 menit dengan mobil, lantaran kondisi jalan yang rusak.

Memasuki Kampung Kepuh tentulah suasana asri masih terasa, anak-anak di sana masih senang bermain bersama tak memang gadget layak ya di kota. Binar keceriaan tampak dari para generasi bangsa tersebut. Warga sekitar pun nampak ramah menyapa pengunjung yang datang.

Perihal pembangunan  akses memang desa ini tergolong belum seluruhnya. Hanya jalan di dalam desa yang terlihat mulai dibangun, sedangkan akses ke sana masih sebagian berupa tanah berlubang cukup dalam, belum seluruhnya diaspal.

Sama seperti Cikadu, Kampung Kepuh menawarkan wisata edukasi berupa aktivitas warga yang dapat diikuti oleh para wisatawan. Sobandi, pencetus Kampung Wisata Kepuh menjadi wisata desa menceritakan, dirinya membentuk kelompok-kelompok pengrajin yang berisi warga.

Terdapat empat pilar kegiatan yang ada di Kampung Kepuh yang digunakan  untuk menarik wisatawan. Pertama, edukasi pembuatan gula aren, pembuatan kerajinan anyaman bambu, pembuatan kopi tumbuk, dan pembuatan jajanan tradisional di sana. Semua aktifitas tersebut dapat diikuti wisatawan yang berkunjung ke Kampung Kepuh.

"Awal itu istri saya buat miniatur peralatan rumah tangga buat anak saya mainan dari anyaman bambu, saya lihat kok ini menarik kalau dipasarkan. Kebetulan juga ada KKN dari UGM yang bantu kita buat rintis wisata desa Kampung Kepuh mulai Juni lalu," cerita Sobandi saat ditemui Kontan.co.id, Selasa (2/10).

Suasana asri Kampung Wisata Kepuh, Pandeglang

Melihat potensi desanya, Sobandi membentuk kelompok-kelompok pengrajin yang akan tarik wisatawan datang ke desanya. Ada 15 orang ibu-ibu yang menggawangi proses pembuatan anyaman bambu di sanggar Anyaman Bambu Gunung.

Editor: Yudho Winarto

Terbaru