Galeri Nasional Singapura hadirkan pameran minimalis pertama di Asia Tenggara

Senin, 17 September 2018 | 16:15 WIB   Reporter: Patricius Dewo
Galeri Nasional Singapura hadirkan pameran minimalis pertama di Asia Tenggara

ILUSTRASI. Pameran Karya Seni Minimalis


WISATA - JAKARTA. Galeri Nasional Singapura dan ArtScience Museum berkolaborasi menghadirkan pameran yang berfokus pada konsep minimalisme. Pameran ini digagas oleh Galeri Nasional Singapura dengan lebih dari 130 karya yang dihadirkan dengan tujuan mengeksplorasi sejarah dan warisan dari gerakan seni yang inovatif, serta terus mempengaruhi berbagai bentuk seni dan praktisi di seluruh dunia saat ini.

"Kerja sama kelembagaan ini akan memungkinkan kami untuk memperluas skala pameran dan meneliti lebih lanjut banyaknya dimensi yang kaya dan kompleks dari kecenderungan artistik yang signifikan," ujar Eugene Tan, Direktur Galeri Nasional Singapura pada siaran pers. Senin (17/8).

Sementara itu Honor Harger, Direktur Eksekutif ArtScience Museum menambahkan, bahwa ArtScience Museum dengan senang hati bermitra dengan Galeri Nasional Singapura pada pameran Minimalism: Space. Light. Object ini.

"Dengan kekuatan kami sebagai museum yang berfokus pada ilmu pengetahuan dan seni, ArtScience Museum akan menyajikan karya seni yang bermeditasi pada gagasan tentang kekosongan kosmologis, kekosongan dan ketiadaan - prinsip-prinsip yang sesuai untuk minimalisme dan sains." ujarnya.

Pada pameran ini akan memberikan pengujian kembali terhadap asal-usul dari Minimalisme, memperluas cakupan di luar New York untuk mempertimbangkan kecenderungan yang terkait di seluruh dunia.

Salah satu aspek utamanya adalah keterlibatan seni Minimal yang berkelanjutan dengan seni dan spiritualitas Asia dalam karya seniman Asia, Amerika, dan Eropa.

Pameran Galeri akan mengeksplorasi perkembangan seni Minimal dan ide-ide dari tahun 1950-an hingga hari ini, menelusuri pergeserannya dari lukisan ke patung dan kemudian ke instalasi dan lingkungan immersive.

Karya yang akan ditampilkan adalah sebagai berikut,0 Mark Rothko (AS, 1903-1970), Donald Judd (AS, 1928-1994); Yayoi Kusama (Jepang, 1929); Charlotte Posenenske (Jerman, 1930-1985); Lee Ufan (Korea / Jepang 1936); Olafur Eliasson (Denmark / Islandia, 1967); Anish Kapoor (India / Inggris 1954); Ai Weiwei (Tiongkok, 1957); Po Po (Myanmar, 1957) serta artis Singapura Kim Lim (1963-1997) dan Tang Da Wu (1943).

Selain itu ArtScience Museum juga akan menyajikan pameran tematik yang mengeksplorasi bentuk, warna dan spiritualitas, termasuk karya seniman berpengaruh seperti Carmen Herrera (Kuba-USA, 1915); Mona Hatoum (Lebanon / Inggris, 1952) dan Richard Long (Inggris, 1945) serta seniman kontemporer Song Dong (Cina, 1966); Tan Ping (China, 1960); Charwei Tsai (Taiwan / Prancis / Vietnam, 1980) dan timLab (Jepang, 2001),

Turut hadir seniman asal Singapura, Jeremy Sharma (Singapura, 1977). ArtScience Museum juga akan mengeksplorasi dampak dan warisan dari komposisi suara dan eksperimental minimalis dalam Ruang Suara khusus.

Adapun Tim kuratorial di kedua museum tersebut telah bekerjasama untuk menciptakan pameran tunggal yang koheren demi menunjukkan bagaimana konsep minimalis sebagai titik balik yang radikal dalam sejarah seni abad ke-20, dengan melangkah lebih menjauh dari pengalaman seni sebagai objek, pertimbangan tata ruang, konteks sosial dan politik.

Sepanjang durasi pameran, program khusus di kedua tempat tersebut akan menampilkan musik, film, tari dan instalasi interaktif, yang menunjukkan keterlibatan erat bentuk seni lainnya dengan Minimalisme.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru