Harta Jack Ma hilang ratusan triliun setelah tekanan otoritas China

Jumat, 01 Januari 2021 | 16:52 WIB Sumber: Bloomberg
Harta Jack Ma hilang ratusan triliun setelah tekanan otoritas China

ILUSTRASI. Harta Jack Ma hilang ratusan triliun setelah tekanan otoritas China


CHINA - Orang terkaya China Jack Ma harus rela kehilangan kekayaannya akibat tekanan pemerintah China. Mengutip Bloomberg, Rabu (30/12), Kekayaan bersih Jack Ma telah turun hampir US$ 11 miliar atau setara Rp 155,1 triliun (kurs Rp 14.100) sejak akhir Oktober 2020 karena Otoritas China meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan miliknya yang juga menjadi raksasa teknologi di Tiongkok.

Mantan guru bahasa Inggris berusia 56 tahun,yang sering dikaitkan dengan meroketnya sektor internet China, mencapai puncak dengan nilai kekayaan mencapai US$ 61,7 miliar atau setara Rp 869,97 triliun tahun ini dan bersiap untuk mendapatkan kembali gelar orang terkaya di Asia.

Sekarang, dengan kekayaan US$ 50,9 miliar atau setara Rp 717,69 triliun, posisi Jack Ma kini merosot di urutan ke-25 orang terkaya di dunia versi Bloomberg Billionaires Index.

Meskipun salah satu pendiri Alibaba Group Holding Ltd yang kini menjadi perusahaan yang dibidik pemerintah China, Jack Ma bukan satu-satunya yang merasakan tekanan.

Baca Juga: Colin Huang, anak muda pendiri Pinduoduo jadi orang terkaya kedua di China

Pengawasan pemerintah China yang meningkat memaksa investor memikirkan kembali kepemilikan mereka terhadap saham-saham teknologi China, setelah ledakan permintaan untuk layanan online akibat penguncian karena pandemi Covid-19 tahun ini, telah membuat saham-saham tersebut melonjak.

Dalam beberapa minggu terakhir, raksasa teknologi China telah kehilangan ratusan miliar dolar. Saham Pony Ma's Tencent Holdings Ltd misalnya telah turun 15% sejak awal November dan raksasa pengiriman makanan Wang Xing Meituan turun hampir seperlima dari puncaknya bulan lalu.

"Ada gelombang sinyal serupa yang menunjukkan bahwa raksasa teknologi China tetap berada di radar pihak berwenang," kata Bruce Pang, kepala penelitian makro dan strategi di China Renaissance Securities Hong Kong.

"Draf pedoman anti-monopoli dan tinjauan antitrust hanyalah dua dari sinyal itu," lanjutnya.

Baca Juga: Huawei dikabarkan hapus game online Tencent dari App Store miliknya

Masalah Jack Ma dimulai tepat ketika dia bersiap untuk debut perusahaan pembayaran Ant Group Co di pasar modal. Kala itu, regulator China menarik rencana IPO yang diprediksi jadi IPO perdana terbesar di dunia hanya dua hari sebelum jadwal debutnya pada November dimulai.

Penghentian IPO Ant senilai US$ 35 miliar adalah salah satu tanda pertama tindakan keras China terhadap industri yang mendapatkan pengaruh atas kehidupan sehari-hari ratusan juta orang.

Editor: Noverius Laoli

Terbaru