Jatuh bangun Karmaka Surjaudaja merintis Bank NISP

Senin, 17 Februari 2020 | 21:41 WIB   Reporter: Hendrika Yunapritta, Pratama Guitarra
Jatuh bangun Karmaka Surjaudaja merintis Bank NISP


TOKOH - Perintis Bank NISP, singkatan dari Nila Inti Sari Penyimpan, Karmaka Surjaudaja tutup usia pada Senin (17/2) pukul 15.25 WIB. Ia meninggal dunia pada usia 85 tahun di Bandung.

Berganti nama menjadi Bank OCBC NISP, bank swasta tertua di Indonesia ini berkembang menjadi salah satu bank yang patut diperhitungkan dalam kancah bisnis perbankan di Tanah Air.

Terlahir di tanah Pasundan pada 4 April 1941, Bank NISP sebelumnya bernama NV Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank. Sesuai namanya, bank ini fokus sebagai bank tabungan.

Baca Juga: Perintis Bank NISP Karmaka Surjaudaja tutup usia

Adalah Lim Khe Tjie, pengusaha tahu, yang menerima tawaran Van Haster, temannya bermain kartu untuk "memborong" saham NV Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank dengan nilai NF 5.000 di 1950-an.

Saat itu, dunia usaha di Indonesia masih suram. Lim sejatinya waktu itu lebih ingin mengembangkan bisnis tahunya. Karena yang menawari adalah Van Haster, temannya bermain kartu, Lim akhirnya mau membeli saham bank itu.

Meski meraih sukses, bank ini sempat goyah juga. Yaitu, ketika seorang pengusaha, pemegang 43% saham Bank NISP, bangkrut. Kinerja Bank NISP sempat terganggu.

Baca Juga: 5 Bank nasional tertua di Indonesia

Dalam keadaan serbadarurat itu, tahun 1960, Lim menyerahkan pengelolaan bank kepada Karmaka, menantunya. Sang pengganti ini pun tidak mempunyai pendidikan di bidang keuangan.

Editor: S.S. Kurniawan

Terbaru