PBSI: Indonesia Open 2020 bisa diundur ke September

Minggu, 22 Maret 2020 | 09:36 WIB Sumber: Kompas.com
PBSI: Indonesia Open 2020 bisa diundur ke September


BULU TANGKIS - JAKARTA. Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) belum yakin turnamen Indonesia Open 2020 akan digelar sesuai jadwal. 

Indonesia Open 2020 bakal berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, pada 16-21 Juni mendatang. Namun, melihat kondisi Jakarta yang semakin mengkhawatirkan karena wabah virus corona, PBSI mempertimbangkan Indonesia Open 2020 diundur ke September. 

Baca Juga: Daftar turnamen bulu tangkis yang ditangguhkan bertambah, ini daftarnya

"Rasanya sih berat, maka kami sedang mencoba untuk bicara dengan pihak terkait dan stakeholders untuk memastikan (penyelenggaraan Indonesia Open 2020)," ucap Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto, dikutip Kompas.com dari Antaranews. 

"Kalau saya sendiri cenderung ingin menggeser Indonesia Open dan Indonesia Masters Super 100 nanti pada September," katanya melanjutkan. 

PBSI patut menyiapkan segala skenario terkait penyelenggaraan Indonesia Open 2020. 

Sebab, Federasi Bulu Tangkis Denmark dan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) baru-baru ini mengonfirmasi telah memundurkan jadwal Piala Thomas dan Uber 2020. 

Piala Thomas dan Uber yang semula dijadwalkan pada 16-24 Mei 2020, diundur menjadi 15-23 Agustus 2020. 

Penundaan Indonesia Open bukanlah keputusan yang mudah. 

Pasalnya, PBSI juga harus mendapatkan izin dari BWF. 

Melihat eskalasi virus corona di Indonesia yang semakin meningkat, di sisi lain, Achmad Budiharto berharap tidak ada pembatalan pada turnamen level Super 1.000 tersebut. 

Baca Juga: Penyelenggaraan kejuaraan badminton asia tahun 2020 ditunda karena wabah virus corona

Komunikasi dengan pihak terkait termasuk Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terus dilakukan untuk arahan dan izin penyelenggaraan. (Nirmala Maulana Achmad)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul: "PBSI: Indonesia Open 2020 Bisa Diundur ke September"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi

Terbaru