Pikat investor, NTB menawarkan lima konsep investasi andalan

Kamis, 12 September 2019 | 08:10 WIB   Reporter: Maizal Walfajri
Pikat investor, NTB menawarkan lima konsep investasi andalan

ILUSTRASI. LAHAN LOKASI SIRKUIT MOTOGP MANDALIKA


JELAJAH EKONOMI PARIWISATA - MATARAM. Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menawarkan lima potensi investasi di provinsi yang tengah disoroti dunia ini. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPTSP) NTB Lalu Gita Ariyadi menyatakan iklim investasi lebih tahan terhadap guncangan sosial, politik, bencana, dan keamanan dibandingkan sektor pariwisata.

Gita bilang terdapat lima potensi investasi yang ditawarkan oleh provinsi dengan seribu masjid ini. Pertama, sektor pertambangan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang berada di Sumbawa Barat. Perusahaan ini tengah berupaya membangun smelter untuk memenuhi UU No4 tahun 2009 tentang minerba.

“Seiring dengan pembangun smelter di lahan 1.000 hektare, harapannya diikuti oleh industri lainnya. Untuk antisipasi residu proses smelting maka ada kalsium yang bagus untuk bahan semen maka ada peluang lahir pabrik semen. Ada amoniak bahan yang bagus untuk pupuk, diharapkan bisa lahir pabrik pupuk,” ujar Gita kepada Tim Jelajah Ekomi Pariwisata Kontan di Mataram.

Baca Juga: Semester I-2019, NTB catat realisasi investasi Rp 4,5 triliun

Kedua, NTB memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika. Gita menyebut, status KEK ini mendorong investor masuk ke NTB untuk berinvestasi. Apalagi pengelola KEK Mandalika yakni PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mengumumkan akan mengelar perhelatan Motor GP pada 2021. Bahkan di lahan yang sama juga ada wacana akan digelar ajang Formula One World (F1) pada 2024 mendatang.

Ketiga, Gita menyebut NTB mengusung Lombok Utara sebagai global hub yang memanfaatkan Selat Lombok sebagai Alur Laut Kepulauan Indonesia II. Hal ini sebagai jawaban dari NTB saat presiden mencanangkan Indonesia sebagai poros maritim. NTB berharap ketika Selat Malaka jenuh dengan aktivitas dan pelayanannya, maka dibutuhkan global hub yang baru yakni Selat Lombok.

“Kebutuhan dana dari gobal hub sangat besar, walau belum bisa saya rincikan sekarang. Sebab nantinya diproyeksikan bakal ada tiga bisnis utama yakni Sea Port, kilang minyak, dan kota baru. Tapi saat kita semangat menjual ini untuk diinvestasikan ada gempa yang episentrumnya di hamparan dedikasi lokasi global hub ini,” jelas Gita.

Baca Juga: Jokowi minta pengembangan destinasi wisata prioritas dipercepat

Keempat, NTB memiliki Kawasan Samota yang terdiri dari Teluk Saleh, Pulau Moyo dan Gunung Tambora. Gita bilang kawasan ini juga mampu menarik investor lantaran sudah dinobatkan sebagai cagar biosfer dunia. Teluk Saleh memiliki kekayaan hayati. Sedangkan Pulau Moyo mampu memikat Lady Diana dari kerajaan Inggris untuk berkunjung. Sedangkan Gunung Tambora sempat menyapa dunia dengan letusan dahsyatnya ribuan tahun lalu.

Kelima, Gita menyebut juga ada Kawasan Sakosa yang terdiri dari Sape, Komodo, dan Sangeang. Kawasan ini sekaligus terkoneksi dengan pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur.

Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) NTB tercatat realisasi investasi senilai Rp 4,5 triliun hingga paruh pertama 2019. Hingga akhir tahun, NTB menargetkan dapat membukukan investasi hingga Rp 16 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru