Simak 6 manfaat kemiri untuk rambut dan cara membuatnya

Sabtu, 12 Oktober 2019 | 12:11 WIB Sumber: Kompas.com
Simak 6 manfaat kemiri untuk rambut dan cara membuatnya

ILUSTRASI. Pekerja menjemur biji kemiri di Desa Onang, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Selasa (14/2).


STYLE -  Banyak orang sudah mengetahui manfaat minyak kemiri untuk kesehatan rambut. Ya, manfaat minyak kemiri untuk rambut memang sangat banyak, dan itu bukan sekadar mitos mengingat kandungan bahan ini memang baik untuk kulit kepala.

Kemiri (Aleurites moluccanus) merupakan buah dari pohon kemiri yang banyak tumbuh di daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Bentuk buahnya mirip kacang walnut sehingga banyak orang yang juga menyebutnya sebagai walnut Indonesia.

Baca Juga: Ini yang membuat terminal Pondok Cabe Pamulang sepi

Meski demikian, kemiri tidak boleh dikonsumsi mentah-mentah karena beracun. Kemiri harus diolah (dimasak atau dijadikan minyak) terlebih dahulu agar manusia dapat merasakan manfaatnya, misalnya untuk meredakan asma, penyakit pencernaan, hingga menguatkan rambut.

Secara umum, kemiri banyak diolah menjadi berbagai produk kesehatan. Minyak kemiri banyak digunakan untuk mengatasi nyeri sendi, menyembuhkan luka bakar, luka sayatan, luka sengatan matahari, hingga menaikkan kerja sistem imun.

Manfaat minyak kemiri untuk rambut dan kulit kepala juga banyak. Berikut beberapa di antaranya:

Baca Juga: Menikmati kuliner Toba yang khas lagi unik

Mencegah rambut kering

Manfaat minyak kemiri yang pertama adalah melembapkan rambut karena kandungannya kaya akan asam amino dan asam lemak esensial yang dapat menembus hingga ke dalam lapisan kulit kepala.

Hal ini membuat minyak kemiri dapat membuat rambut terlihat sehat dan tidak kering.

Membuat rambut berkilau

Minyak kemiri juga mengandung asam gamma-linoleic yang dapat berfungsi sebagai conditioner alami bagi rambut. Fungsinya pun sama, yakni mengembalikan kelembapan rambut sehingga rambut akan tampak berkilau.

Baca Juga: Ini dia daerah-daerah tanpa hujan lebih dari 60 hari di Jakarta dan Banten

Editor: Noverius Laoli

Terbaru