MENCARI KERJA - Banyaknya orang mencari kerja sering kali dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Ada banyak lowongan kerja palsu yang sudah memakan banyak korban.
Rata-rata lowongan kerja abal-abal tersebut meminta sejumlah uang sebagai biaya ganti perjalanan pelamar kerja.
Maraknya, informasi lowongan kerja palsu tentu membuat pencari kerja was-was. Di saat mereka benar-benar membutuhkan pekerjaan, malah tertipu dengan berita hoaks.
Karena itu, penting untuk tahu mana lowongan kerja yang palsu dan asli. Cara mengenalinya cukup mudah, yang penting adalah teliti dan cross check segala informasi yang didapat.
Baca Juga: Lowongan kerja United Tractors Januari 2021, ada 7 posisi dibuka
Bagaimana cara mengenali lowongan kerja palsu? Simak ciri-ciri lowongan kerja palsu di bawah ini yang perlu Anda ketahui.
-
Perhatikan e-mail perusahaan
Setiap perusahaan biasanya domain perusahaannya. Karyawan yang bertugas merekrut karyawan baru sering kali menggunakan e-mail resmi dengan domain nama perusahaan, misalnya nicolas@namaperusahaan.com.
Jika Anda mendapatkan lowongan kerja dengan e-mail dengan domain umum, Anda harus waspada. Pastikan kembali lowongan kerja dengan mengunjungi situs resmi perusahaan.
Cek pada mesin pencarian seperti Google untuk mengecek alamat resmi perusahaan. Cek juga media sosial yang dimiliki perusahaan.
Beberapa media sosial perusahaan besar atau kementerian sudah terverifikasi dengan tanda centang biru.
Baca Juga: 7 Skill yang harus dikuasai jika ingin cepat dapat kerja
-
Cermati tata bahasa yang digunakan
Lowongan kerja palsu sering menulis dengan tata bahasa yang berantakan. Tidak jarang banyak typo dan ejaan yang salah ada di deskripsi lowongan.
Jadi penting untuk cermat dan teliti saat membaca lowongan kerja yang Anda terima. Jika bahasa yang digunakan aneh, Anda patut curiga.
Waspadai jika panggilan wawancara kerja diberikan melalui pesan singkat. Panggilan interview dari perusahaan biasanya diberikan melalui email atau telepon.
Beberapa perusahaan juga mengumumkan daftar peserta interview melalui website atau sosial media resmi mereka. Jika Anda mendapat pesan singkat atau SMS undangan untuk interview, jangan langsung percaya.
Baca Juga: Lowongan kerja BUMN SMF 2021, ini posisi dan persyaratannya
-
Cari tahu dari mana lowongan didapat
Jika Anda mendapatkan informasi lowongan melalui sosial media atau WhatsApp, cek terlebih dahulu. Perhatikan website perusahaan, email, serta nomor telepon perusahaan. Jika dirasa aneh, bisa dipastikan lowongan kerja tersebut palsu.
Mencari lowongan kerja paling aman melalui platform lowongan kerja. Anda bisa melihat lowongan kerja dari JobStreet, Kalibrr, atau platform lainnya.
Lowongan kerja yang diumumkan dari laman resmi perusahaan juga lebih aman. Website perusahaan besar biasanya mencantumkan menu karir atau lowongan kerja. Anda cukup masuk ke menu tersebut dan lihat lowongan kerja yang sedang dibuka.
Sosial media juga menjadi tempat perusahaan untuk memberikan pengumuman adanya lowongan kerja yang dibuka.
Baca Juga: 8 profesi ini paling yang banyak dibutuhkan di masa depan, berminat menekuninya?
-
Meminta sejumlah uang
Ciri-ciri lowongan kerja asli adalah tidak meminta transfer uang apapun. Instansi baik swasta maupun pemerintah tidak pernah membebankan biaya apapun pada pelamar kerja.
Biaya transportasi hingga penginapan selama proses seleksi menjadi tanggung jawab pribadi pelamar. Lowongan kerja resmi tidak akan bekerja sama dengan pihak lain yang meminta sejumlah uang jalan.
Jika Anda diminta mentransfer sejumlah uang saat melamar pekerjaan, segera batalkan lamaran Anda. Sudah dipastikan hal tersebut penipuan berkedok lowongan kerja.
Jadi hati-hati jika ada lowongan kerja yang meminta sejumlah uang. Biasanya lowongan kerja palsu bekerjasama dengan biro perjalanan dan meminta sejumlah uang untuk transportasi dan penginapan.
Selanjutnya: Jangan asal kirim, ini 4 cara yang tepat mengirim lamaran kerja melalui email
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News