5 Tumbuhan Langka di Indonesia yang Hampir Punah, dari Bunga Hingga Pohon

Rabu, 22 Mei 2024 | 17:27 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
5 Tumbuhan Langka di Indonesia yang Hampir Punah, dari Bunga Hingga Pohon

ILUSTRASI. 5 Tumbuhan Langka di Indonesia yang Hampir Punah, dari Bunga Hingga Pohon. ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi/Spt.


EDUKASI -  Indonesia sudah lama dikenal memiliki kekayaan alam hayati yang melimpah, mulai dari berbagai jenis bunga hingga pepohonan. 

Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya memelihara lingkungan dan alam sehingga banyak spesies yang terancam punah. 

Hari ini, 22 Mei 2024, diperingati sebagai Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia dengan harapan masyarakat, baik Indonesia maupun dunia, sadar pentingnya memelihara kesejahteraan hayati. 

Sebab, keanekaragaman hayati sangat mempengaruhi keberlangsungan kehidupan manusia. 

Baca Juga: Beasiswa Aperti BUMN 2024 Dibuka, Gratis Biaya Kuliah di 7 Universitas BUMN

Menurut Laporan Penilaian Global tentang Layanan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem UNESCO, banyak faktor yang membuat keanekaragaman hayati secara global saat ini mulai menurun. 

Faktor faktor tersebut adalah perubahan iklim, spesies invasif, eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam, polusi, dan urbanisasi.

Di Indonesia sendiri ada beberapa tumbuhan yang mulai terancam punah dan perlu di lestarikan. 

Merangkum situs Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, berikut ini daftar tumbuhan langka di Indonesia yang terancam punah.

Bunga bangkai 

Bunga bangkai adalah salah satu bunga raksasa yang unik karena bisa mengeluarkan bau busuk seperti bangkai.

Bau ini bertujuan mengundang lalat dan kumbang untuk membantu proses penyerbukan. Bunga bangkai dapat tumbuh setinggi 4 meter dan mekar hanya selama 7 hari.

Mekarnya bunga ini terjadi dalam rentang waktu yang cukup lama, bisa mencapai 5 tahun sekali. Habitat aslinya di hutan Sumatera, tetapi kini juga dapat ditemukan di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Bandung.

Rafflesia Arnoldii

Rafflesia Arnoldii atau Padma Raksasa juga merupakan bunga raksasa yang mengeluarkan bau busuk saat mekar.

Bunga ini berbeda dari bunga bangkai karena tumbuh melebar dengan diameter bisa mencapai 1 meter dan berat hingga 10 kg.

Rafflesia hidup dengan menumpang pada tumbuhan lain dan mekar setelah sekitar 9 bulan pertumbuhan.

Jumlah bunga ini terus menurun akibat habitatnya yang semakin sempit karena konversi hutan untuk pemukiman, pertanian, dan pertambangan.

Baca Juga: Mau Daftar Sekolah Kedinasan 2024? Catat Jumlah Formasi Tiap Sekolah Kedinasan

Anggrek Tebu 

Anggrek tebu adalah anggota keluarga anggrek yang paling besar dan berat. Satu rumpun anggrek dewasa bisa mencapai berat 1 ton dengan panjang 3 meter.

Bunga ini memiliki warna kuning dengan corak coklat, merah, dan merah kehitaman. Setelah dipotong, bunga ini dapat bertahan hingga 2 bulan tanpa layu. Keunikan ini membuat anggrek tebu sangat langka dan perlu dilindungi.

Pohon ulin 

Pohon ulin, juga dikenal sebagai bulian atau kayu besi, adalah tumbuhan khas Kalimantan. Kayu ulin sangat kuat terutama dari serangan rayap serta tahan lama, sehingga sering digunakan untuk konstruksi bangunan, kapal, dan jembatan.

Karena kekuatannya, pohon ini banyak ditebang sehingga populasinya menurun drastis. Upaya pelestarian sangat penting untuk mempertahankan keberadaan pohon ulin di alam.

Pohon cendana

Cendana adalah pohon yang memiliki banyak manfaat, seperti bahan pembuatan parfum, dupa, rempah-rempah, dan aromaterapi. Wangi kayu cendana dapat bertahan hingga ratusan tahun. Pohon ini sulit dibudidayakan karena tunasnya hidup menumpang pada tumbuhan lain. Akibatnya, populasi pohon cendana menurun drastis dan minyak kayunya menjadi sangat mahal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana

Terbaru