Bagi Achmad Wijaya, mug ternyata bukan sekadar barang promosi. Bagi Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini, mug merupakan barang koleksi yang bernilai seni dan sejarah. Dengan alasan ini, ia selalu menyempatkan diri berburu mug setiap ke luar kota atau negara manca.
Tapi, pria yang enggan diketahui usianya ini punya kriteria tersendiri untuk mug koleksinya. Mug-mug tersebut harus berbau media promosi dan antik. “Koleksi mug saya minimal berharga Rp 20.000. Kalau yang antik dan unik berharga jutaan rupiah,” ujar Achmad, yang juga merupakan Dewan Pembina Asosiasi Industri Keramik Indonesia (Asaki).
Achmad sudah gemar mengoleksi mug sejak usia belasan tahun. Tak perlu heran, koleksi mugnya kini telah mencapai ratusan unit. Toh, ia sengaja tak menghitung jumlah persis mug koleksinya agar nafsu berburu mug ini tidak turun. “Tapi saya masih sadar diri sehingga tidak mengoleksi mug-mug yang berharga puluhan juta. Lebih baik uangnya ditabung untuk beli properti demi memajukan usaha,” seloroh dia.
Sampai sekarang pun, Achmad masih rajin berburu mug unik. “Kalau dari gaya, saya lebih senang mengoleksi mug-mug asal Eropa ketimbang China. Pasalnya mug dari Eropa lebih estetis,” jelas Achmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
