OLIMPIADE TOKYO - TOKYO. Atlet angkat besi Hidilyn Diaz sukses menjadi penyumbang emas Olimpiade pertama untuk Filipina setelah jadi yang terbaik dalam nomor angkat besi putri kategori 55 kg.
Diaz berhasil mencatat total angkatan sebesar 224 kg pada hari Senin (26/7), yang sekaligus menjadi rekor baru di Olimpiade. Medali yang diraih Diaz juga merupakan medali emas pertama Filipina sepanjang sejarah Olimpiade.
"Saya berusia 30 tahun dan saya pikir itu akan seperti turun, kinerja saya, tetapi saya terkejut saya bisa melakukannya," ungkap Diaz, seperti dikutip Reuters.
Keberhasilan Diaz langsung disambut positif oleh juru bicara kepresidenan Filipina Harry Roque. Dalam pernyataan tertulis, Roque mengatakan bahwa Diaz membawa kebanggaan dan kemuliaan bagi Filipina.
"Selamat, Hidilyn. Seluruh bangsa Filipina bangga padamu," tambahnya.
Diaz mengungguli dua peraih medali lainnya, yakni Liao Qiuyun dari China dengan total angkatan 223 kg, dan Zulfiya Chinshanlo dari Kazakhstan yang meraih perunggu dengan total angkatan 213 kg.
Baca Juga: Lifter Eko Yuli sumbang medali perak Olimpiade Tokyo untuk Indonesia
Chinshanlo nyaris menyelesaikan angkat 123 kg dalam clean and jerk, yang akan menjadi rekor Olimpiade pada saat itu. Sayangnya rekor tersebut batal terjadi setelah Liao berhasil mengangkat 126 kg.
Tak lama, rekor yang dicapai wakil China itu langsung dipatahkan oleh Diaz yang dengan mudah mengangkat beban hingga 127 kg.
Pasca pertandingan, Diaz berjanji akan berpartisipasi pada Olimpiade berikutnya di Paris. Perjuangan kerasnya menuju Olimpiade Tokyo tahun lalu tidak mematahkan semangatnya.
Dalam perjalanan ke Peru untuk acara kualifikasi Olimpiade tahun lalu, Diaz sempat tertahan selama sekitar lima bulan di bawah larangan perjalanan pemerintah karena wabah Covid-19.
Selama itu, Diaz mengatakan dia membangun gym dan berlatih dengan botol air.
Selanjutnya: Berusia 13 tahun, Momiji Nishiya jadi peraih emas Olimpiade termuda untuk Jepang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
