Ayo mampir ke sate kambing langganan Jokowi

Rabu, 20 Desember 2017 | 11:00 WIB   Reporter: Tri Sulistiowati
Ayo mampir ke sate kambing langganan Jokowi


KULINER SOLO - Selain terkenal dengan sungai Bengawan Solo, batik, dan wisata sejarah, Solo juga terkenal dengan kuliner yang beragam. Tidak hanya Timlo dan Selat Solo, kota ini juga punya makanan khas lainnya seperti sate kambing dan es dawet. 

Salah satu tempat makan sate kambing yang legendaris adalah sate kambing Bu Bejo yang terletak di Jalan Sungai Sebakung, Kedung Lumbu, Pasar Kliwon.

Berbeda dengan tempat berjualan sate lainnya, menu yang dijual disana khusus kambing yaitu sate, gulai, tengkleng, dan tongseng. Harganya sekitar  Rp 20.000 sampai Rp 40.000 per porsi. 

Dalam sehari, dia mengaku dapat menghabiskan sekitar 20 ekor kambing. Untuk memenuhi seluruh kebutuhannya tersebut dia bekerjasama dengan pemasok kambing yang ada di Solo. "Saya fokus jualan kambing kalau dobel-dobel nanti tidak jalan usahanya," kata Sukiyem Kamis (14/12). 

Asal tahu saja, usaha ini sudah ada sejak 50 tahun lalu yang dibangun oleh pasangan suami-istri Bejo dan Sukiyem. Sampai sekarang, ada tiga cabang yang dibuka yang semuanya berada di Solo.

Tempat makan yang menyajikan menu olahan daging kambing ini adalah langganan para penjabat dan orang penting negeri ini. Salah satunya mantan Presiden Soeharto. Malah, sang anak,  Siti Hardiyanti Rukmana alias Tutut Soeharto kerap memesan sate ini saat pulang kampung dan mengadakan arisan. 

Tidak hanya itu, Presiden Joko Widodo juga menjadi salah satu pelanggan setia. Biasanya, dia berkunjung kesana dengan para jajaran menteri yang ikut dengan rombongan kerja. 

Kuliner lainnya yang juga legendaris adalah Es Dawet Mbok Giyem yang berada di dalam Pasar Gedhe Solo. Berbeda dengan dawet kebanyakan,  isian  dari es dawet ini menggunakan campuran bubur sumsum, selasih, cendol, tape ketan yang disiram dengan santan kelapa cair, dan batu es. 

Tulus Subekti, generasi ketiga serta pemilik usaha mengaku tidak mengetahui kapan tepatnya usaha ini mulai dibuka, yang pasti generasi sebelumnya sudah berjualan sejak jaman penjajahan Belanda. 

Bila ingin menikmati es dawet ini, anda harus datang pagi-pagi karena jam buk mulai pukul 07.00 wib sampai 15.00 wib. Anda pun harus siap-siap berdesakan dengan pelanggan lainnya karena tempat yang tidak besar.

Dengan harga yang ramah di kantong, sekitar Rp 9.000 per gelas, Tulus mengaku saban hari bisa menjual hingga  250 porsi. "Bila hari libur penjualan bisa naik sampai 50% dari biasanya," katanya. 

Inilah yang membuat Es Dawet Mbok Giyem kerap laris manis. Para pelanggan yang datang tidak cuma dari Solo saja, tapi juga luar kota, seperti Yogyakarta, kota lain di Jawa Tengah hingga Jakarta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.

Terbaru