Ayuk, mencumbu keindahan Negeri di Atas Awan Gunung Luhur

Sabtu, 21 September 2019 | 11:30 WIB   Reporter: kompas.com
Ayuk, mencumbu keindahan Negeri di Atas Awan Gunung Luhur


WISATA - LEBAK. Hanya tiga jam dari Jakarta, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, punya destinasi wisata yang belakangan ramai dikunjungi wisatawan. Namanya: Negeri di Atas Awan Gunung Luhur.

Negeri di Atas Awan Gunung Luhur terletak di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, yang masuk dalam Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Pesona yang Negeri di Atas Awan Gunung Luhur tawarkan adalah panorama hamparan awan yang tampak dari atas gunung. Ketinggian Gunung Luhur sekitar 901 meter di atas permukaan laut.

Baca Juga: Dukung pariwisata, BRI sudah edarkan 23.141 kartu kredit Wonderful Indonesia

Untuk menjangkaunya sangat mudah. Bahkan, kendaraan bermotor, baik roda empat maupun roda dua, bisa langsung naik ke atas gunung. 

Sukmadi, pengelola Gunung Luhur, mengatakan, Gunung Luhur pertama kali ditemukan oleh pekerja yang tengah melakukan perbaikan jalan provinsi yang menghubungkan Lebak Utara dan Selatan. "Sekitar September 2018, diikuti oleh warga sini yang juga penasaran, kemudian difoto lalu diunggah ke medsos, akhirnya viral," kata Sukmadi kepada Kompas.com, Minggu (15/9).

Usai viral di medsos, satu persatu pengunjung mulai datang. Mereka menjuluki Gunung Luhur sebagai negeri di atas awan.

Hamparan awan di Gunung Luhur tidak datang setiap saat. Kata Sukmadi, waktu terbaik untuk melihat awan adalah mulai pukul 05.30 WIB hingga pukul 08.00 WIB. Kecuali saat hujan, awan tidak terlihat lantaran tertutup oleh kabut.

Baca Juga: Ini rencana AirAsia dukung lima destinasi wisata super prioritas 2020

Tapi, hamparan awan di Gunung Luhur sangat luas. Bahkan, Sukmadi berani menyandingkan dengan keindahan samudra awan di Gunung Bromo atau Dieng.

Dari atas ketinggian Gunung Luhur, sejauh mata memandang adalah gumpalan awan berwarna putih. Ujung awan ini berada di Gunung Jakasampurna yang berada sekitar 15 kilometer dari Gunung Luhur. 

Editor: S.S. Kurniawan

Terbaru