JAKARTA. Belajar alat musik tidak selalu harus berlangsung di ruang kelas. Kegiatan tersebut bisa dilakukan di mana saja. Jadi tak mengherankan jika ada yang melakukan latihan bermusik di ruang terbuka.
Salah satu contohnya, kegiatan belajar musik di taman yang dilakukan Komunitas Taman Suropati. Terbentuk pada tahun 2007 lalu, komunitas ini mencoba menghadirkan suasana lain dalam belajar alat musik, khususnya biola.
Belajar alat musik gesek di tempat terbuka, seperti Taman Suropati, ternyata lebih menyenangkan. Paling tidak, kegiatan belajar mengajar menjadi tidak kaku karena tak ada sekat ruang.
Pelopor komunitas Taman Suropati, Agustinus Esti Sugeng Dwiharso, atau yang biasa disebut Ages menjelaskan, pemilihan taman sebagai tempat belajar dilakukan karena ia ingin mencari sesuatu yang berbeda. Apalagi, rata-rata tempat belajar bermusik berada di dalam ruang, yang bisa jadi justru berdampak buruk, yaitu membatasi kreativitas.
Nah, dengan belajar musik di ruang terbuka, paling tidak ada beberapa manfaat yang bisa diambil. Ages menyebut, sedikitnya ada tiga manfaat yang bisa diberikan.
Pertama, manfaat rekreasi. Dengan melaksanakan kegiatannya setiap hari Minggu, komunitas ini ingin memberikan hiburan lain bagi masyarakat Jakarta.
Khususnya untuk anak- anak yang cenderung banyak menghabiskan waktu lowongnya di pusat perbelanjaan atau nongkrong di kafe. "Masyarakat Jakarta saat ini hedonis, setiap libur rekreasinya ke mal. Dengan ini kami ingin berikan pilihan lain ke mereka," kata Ages.
Manfaat kedua dan ketiga dengan melakukan pelatihan kelas biola di taman adalah menambah pendidikan atau edukasi serta meningkatkan kreativitas.
Iuran murah
Komunitas ini membuka ruang bagi semua orang dari semua kalangan dan umur untuk ikut belajar di Taman Surapati. Syarat utama dan mutlak hanyalah keinginan untuk belajar alat musik, khususnya biola.
Yang lebih asyik, tidak ada patokan tetap dalam biaya belajar. Sistem yang berlaku adalah iuran. Iuran ini pun hanya diwajibkan ke anggota komunitas yang berasal dari golongan mampu.
Besaran iuran pun tidak memberatkan kantong. Hanya dengan membayar sekitar Rp 150.000 per bulan, Anda sudah dapat belajar musik bersama. "Kalau dibandingkan dengan sekolah musik yang ada ini tentu jauh di bawah," ungkap
Ages. Sementara itu, untuk golongan masyarakat tidak mampu, tidak dikenakan kewajiban membayar iuran. Yasminka Subekti, Manager Komunitas Taman Suropati mengatakan, sejak berdiri sampai sekarang, anggota Komunitas Taman Suropati terus berkembang pesat. Setidaknya, saat ini ada 100 anggota yang aktif dalam kegiatan mingguan yang dilakukan Komunitas Taman Suropati.
Ages berharap, kegiatan yang dilakukan Komunitas Taman Suropati di Jakarta nantinya bisa menjadi pilot project bagi pengembangan komunitas luar ruangan di wilayah dan kota lain di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News