BWF Melarang Servis Spin pada Sudirman Cup dan Turnamen Internasional Lainnya

Jumat, 12 Mei 2023 | 19:27 WIB   Reporter: Yudho Winarto
BWF Melarang Servis Spin pada Sudirman Cup dan Turnamen Internasional Lainnya

ILUSTRASI. Ilustrasi shuttlecock


BADMINTON - JAKARTA. Badan bulu tangkis dunia (BWF) telah menyetujui larangan sementara servis spin baru di semua turnamen internasionalnya. Keputusan ini berlaku sampai konsultasi lebih lanjut pada pertemuan umum tahunan akhir bulan ini.

Amandemen undang-undang olahraga sekarang menyatakan bahwa servis harus melepaskan kok "tanpa menambahkan putaran". BWF beralasan servis spin terbukti sulit untuk dikembalikan atau sama sekali tidak dapat dimainkan.

Servis tersebut pertama kali dicoba di Polandia Terbuka pada bulan Maret. Larangan akan diberlakukan untuk turnamen seperti BWF Sudirman Cup Finals yang dimulai pada hari Minggu di China dan Malaysia Masters pada minggu berikutnya.

"BWF menyambut para pemain yang menciptakan inovasi dalam permainan dan bereksperimen dengan teknik untuk menciptakan keunggulan kompetitif di lapangan," kata presiden BWF Poul-Erik Hoyer dalam sebuah pernyataan dilansir dari laman Reuters, Jumat (12/5).

"Namun, kami telah menerima beberapa umpan balik dari dalam komunitas bulu tangkis, termasuk Komisi Atlet BWF, yang menyatakan bahwa servis spin ini dapat berdampak negatif pada permainan.

Baca Juga: Anthony Ginting Jadi Juara Asia di Badminton Asia Championships 2023

"Oleh karena itu, panel ahli merekomendasikan untuk melarang servis spin sampai konsultasi lebih lanjut pada pertemuan tahunan BWF pada 27 Mei 2023 mendatang."

Upaya apa pun untuk menggunakan servis spin sekarang akan dianggap sebagai kesalahan.

Hoyer mengatakan, servis spin mirip dengan 'Servis Sidek' yang dilarang -- tehnik mengiris bulu-bulu shuttlecock -- menimbulkan kehebohan pada awal 1980-an.

"BWF juga ingin menghindari skenario di mana BWF Sudirman Cup Finals 2023 mendatang dan turnamen internasional lainnya dapat menjadi ajang menguji servis spin baru dan pada akhirnya mengganggu kompetisi," tambah Hoyer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru