Tutup tahun tinggal menghitung hari. Tak ada salahnya bila kita mempersiapkan perangkat perekam untuk menikmati perhelatan pergantian tahun dengan orang yang kita kasihi. Salah satunya lewat kamera jinjing alias camcorder.
Yang lebih mengasyikkan adalah Anda tidak perlu lagi memakai televisi untuk menyajikan momen tutup tahun ini. Tapi cukup lewat lensa si camcorder yang ibarat proyektor langsung menampilkan rekaman akhir tahun di dinding rumah Anda.
Bayangkan, cukup menaruh camcoder ini berjarak tiga meter dari dinding, Anda bisa menyaksikan hasil rekaman aktivitas keluarga hingga berukuran 60 inci. Asyik kan?
Itulah inovasi terbaru camcorder buatan Sony Corporation yang punya fasilitas tambahan laiknya proyektor. Tak tanggung-tanggung, pabrikan asal Jepang ini langsung mengusung beberapa tipe camcorder plus ini ke pasar. Ada tipe HDR-PJ50, HDR-PJ30, HDR-PJ10 dan DCR-PJ5.
Peluncuran versi teranyar dari camcorder Sony ini tidak terlepas dari serbuan ponsel maupun smartphone yang makin canggih dalam merekam gambar bergerak.
Indonesia masuk pasar utama
Selain itu, kehadiran camcorder proyektor ini untuk menutupi kekurangan camcorder yang kerap terjadi. Selama ini, camcorder cuma bisa menyaksikan isi rekaman di layar LCD camcorder yang berukuran 3 inci saja. "Inilah kekurangan dari camcorder," ungkap Danu Sagoro, Digital Imaging Group Leader PT Sony Indonesia.
Jadi dengan adanya fasilitas ini, segala kerepotan saat menyaksikan hasil rekaman bisa dihindari seminimal mungkin. Malah, Anda jadi tidak perlu harus membawa proyektor untuk bisa menampilkan hasil rekaman bak layar bioskop di rumah.
Dari jajaran camcorder Sony yang memiliki kemampuan memproyeksikan gambar tersebut, CDR PJ5 bisa dibilang tipe camcorder yang paling mini. Bobotnya hanya sekitar 230 gram. Ini karena CDR PJ5 ini berbasis kartu memori flashdisk. Sehingga, Anda tidak akan menemukan hardisk, cakram DVD atau kaset mini DV yang bisa dipasang di dalamnya. Makanya badannya bisa terlihat ramping dan tampak kompak.
Danu optimistis produk camcorder merek Sony yang memiliki proyektor built in ini bakal diterima pasar. Proyektor yang menambah atraktif tampilan camcorder Sony dinilai cocok dengan karakter konsumen Indonesia yang kurang suka dengan konsep sederhana. "Ini jadi kekuatan tersendiri dari camcorder berproyektor tersebut," tutur Danu.
Sayang, Danu enggan membeberkan target penjualan. Yang pasti, penjualan alat perekam Sony ini bakal meningkat. "Penjualan kami bisa meningkat 20% di akhir tahun ini," katanya.
Catatan saja, kalangan produsen elektronik memprediksi penjualan camcorder secara total bisa tembus 100.000 unit hingga akhir tahun.
Meski relatif imut, pasar camcorder di Indonesia ternyata masuk dalam daftar 11 negara pasar camcorder utama di dunia. Pasalnya, saat ini sedang terjadi perubahan gaya hidup yang lebih modern dan praktis di sini.
Tidak mengherankan, selain Sony beberapa merek camcorder yang lain sudah menyerbu pasar lokal. Sebut saja, Canon, Sanyo, Toshiba, Panasonic hingga Cisco.
Masing-masing dengan menghadirkan fitur yang dianggap bisa menjadi daya tarik pasar. Seperti fitur tiga dimensi (3D), tampilan gambar yang jernih laiknya high definition (HD), serta pengunggah ke Youtube.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News