Cari Tahu Tentang Sampah Luar Angkasa, Berikut Penjelasan dan Contohnya

Jumat, 26 Agustus 2022 | 15:43 WIB   Penulis: Arif Budianto
Cari Tahu Tentang Sampah Luar Angkasa, Berikut Penjelasan dan Contohnya

ILUSTRASI. Cari Tahu Tentang Sampah Luar Angkasa, Berikut Penjelasan dan Contohnya


SPACE - Jakarta. Cari tahu tentang sampah luar angkasa, berikut penejasan dan contohnya. Sampah luar angkasa ini juga berada di sekitar orbit Bumi, mau tahu penjelasan dan contohnya? Yuk simak selengkapnya di sini.

Apa itu sampah luar angkasa? Secara sederhana, sampah luar angkasa dapat dipahami sebagai sampah yang berada di luar angkasa.

Namun, penjelasan atau definisi sampah luar angkasa sendiri adalah objek di orbit sekitar Bumi yang diciptakan oleh manusia. Sampah luar angkasa ini juga umumnya tidak lagi berguna.

Contoh sampah luar angkasa terdiri dari satelit yang tidak berfungsi lagi hingga fragmentasi ledakan, debu, atau partikel kecil lainnya.

Awan partikel yang sangat kecil ini dapat menyebabkan kerusakan erosif.

Baca Juga: Cari Tahu Tentang Matahari, Benda Langit yang Menjadi Pusat Tata Surya

ILUSTRASI: Sistem tata surya

Karena di luar angkasa tidak terpengaruh gaya gravitasi, maka fragmentasi ledakan akan terus melaju. Hal ini akan menjadi sangat berbahaya untuk pesawat antariksa, karena fragmentasi ledakan tersebut bisa bertabrakan dengan pesawat dan menimbulkan kerusakan.

Sebagai informasi tambahan, sampah luar angkasa ini berbeda-beda bentuk dan jenis ukurannya. Ada yang berukuran besar, ada pula yang berukuran sangat kecil.

Baca Juga: Ada Aurora di Jupiter, Begini Potret Terbaru Planet Terbesar di Tata Surya

Sebagian besar sampah di luar angkasa berukuran 1 - 15 cm. Partikel ini bergerak dengan kecepatan lebih dari 20.000 mil per jam, dan bisa bertahan lama melaju di luar angkasa.

Sampah luar angkasa yang berukuran kecil ini dapat ditarik gravitasi Bumi, namun akan terbakar di atas atmosfer. 

Itulah penjelasan tentang sampah luar angkasa dan contohnya, termasuk satelit yang tidak berfungsi lagi, pesawat ruang angkasa yang juga tidak berfungsi hingga fragmentasi ledakan, debu, atau partikel lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Arif Budianto

Terbaru