Dibalik viral negeri di atas awan, Lebak Banten

Kamis, 19 September 2019 | 19:50 WIB   Reporter: Titis Nurdiana
Dibalik viral negeri di atas awan, Lebak Banten

ILUSTRASI. Wisatawan menikmati panorama hamparan awan di Gunung Luhur Kabupaten Lebak, Banten


WISATA -JAKARTA.   Belakangan beredar gambar dan video viral nan cantik bertajuk negeri di atas awan. Berbagai media sosil ramai mem-viralkan keindahan dan keelokan negeri di atas awan ini. Adalah video dan foto atas hamparan awan putih nan indah yang begitu dekatnya dengan pengunjung yang berada atas ketinggian Gunung Luhur di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mampu menyedot pesona ribuan orang ke sana.

Ini pula yang menjadikan Kabupaten Lebak kini mempunyai destinasi wisata baru  yang ramai dikunjungi ribuan orang. Terletak di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, desa tersebut masuk di dalam Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak itu. Desa itu kini viral lantaran menawarkan pesona berupa hamparan awah putih dapat dilihat dari atas gunung.

Meskipun ada di atas gunung, ketinggian Gunung Luhur sejatinya hanya 901 di atas laut (Mdpl). Alhasil, tak terlalu sulit untuk didaki atau didatangi bagi siapa saja yang ingin melihat negeri di atas awan. Apalagi, pemerintah daerah juga tengah memperbaiki jalan dan fasilitas umum di sana untuk memudahkan pengunjung datang.

Jika Anda  juga tertarik ingin menikmati negeri di atas awan itu, sebaiknya sudah harus berada di lokasi antara pukul 05.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB. ”Lewat dari jam itu, pesona awan akan menghilang,” cerita Lia pasca berkunjung ke Gunung Luhur kepada kontan.co.id

Lantas dari mana nama negeri di atas awan itu muncul dan siapa yang menemukan? Di kutip dari kompas.co.id, salah satu pengelola Gunung Luhur Sukmadi mengatakan, negeri di atas awan pertama kali ditemukan oleh pekerja yang tengah memperbaiki jalan provinsi yang menghubungkan Lebak utara dan selatan pada Bulan September 2018. Dari mulut ke mulut ditambah viral media sosial menjadikan negeri di atas awan dikenal.

Adapun julukan negeri di atas awan berawal dari viral di media sosial. Pengunjung yang sudah ke sana menjuluki menjuluki Gunung Luhur sebagai negeri di atas awan. "Sekitar bulan September 2018, diikuti oleh warga sini yang juga penasaran, kemudian difoto lalu diunggah ke medsos, akhirnya viral," kata Sukmadi kepada Kompas.com, Minggu (15/9/2019).

Ramai dikunjungi di akhir pekan, jumlah pengunjung negeri di atas awan Gunung Luhur mencapai ribuan orang setiap.  Menurut Sukmadi, peningkatan pengunjung mulai terjadi sejak Juni atau setelah Lebaran Idul Fitri.

Pada pekan kedua bulan Juni, tercatat 3.248 orang mengunjungi Gunung Luhur. "Mulai paling ramai itu memang mulai Juni, Juli hingga September sekarang. Rata-rata pengunjung setiap bulan di atas 10.000 wisatawan," kata Sukmadi (18/9).

Meski  ramai di ujung minggu dan tampak seperti lautan manusia, kata Sukmadi, banyak spot menarik yang bisa dilihat.Menurutnya., sini di sepanjang jalan ke atas bukit, banyak  tempat - tempat terbuka untuk menikmati pemandangan yang  tidak kalah indahnya dengan di atas Gunung.

Menurut Gubernur Banten Wahidin Halim, beberapa pekan ke belakang ini, objek wisata Gunung Luhur banyak dikunjungi oleh wisatawan yang penasaran dengan panorama hamparan awan. Pengunjung tidak hanya datang dari wilayah Banten saja, tapi dari luar provinsi hingga ada wisatawan dari luar negeri yang juga penasaran dengan keindahan negeri di atas awan Gunung Luhur.

Lantaran banyak pengunjung, maka fasilitas di Gunung Luhur harus dibuat lengkap. Salah satunya dengan pembangunan masjid. "Karena di sana butuh masjid. Maka akan sangat indah ada suara azan di puncak gunung itu," katanya seperti dikutip dari kompas.co.di.

Gunung Luhur nantinya akan memiliki masjid seperti Masjid Atta'awun di kawasan Puncak, Jawa Barat. "Kita sepakat akan membangun masjid seperti Atta'awun di puncaknya. Minggu depan mulai peletakan batu pertama," kata Wahidin, Rabu (18/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Titis Nurdiana

Terbaru