Djarot Kusumayakti beternak buat menguji teori

Jumat, 10 Mei 2013 | 07:10 WIB Sumber: Mingguan KONTAN, Edisi 6 - 12 Mei 2013
Djarot Kusumayakti beternak buat menguji teori

ILUSTRASI. Setelah NASA meluncurkan DART, apakah Bumi aman dari ancaman asteroid?


Di usianya yang menginjak 56 tahun, Djarot Kusumayakti dapat lebih tenang menghadapi masa pensiun. Maklum, Direktur Bisnis UMKM PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) ini sudah memulai usaha beternak ikan sejak tahun 2010 di area Waduk Jatiluhur, Jawa Barat.

Setelah berjalan tiga tahun, peternakan ikannya berkembang pesat menjadi 160 kolam berukuran masing-masing 6x6 meter. Tapi, itu bukan berarti usahanya  selalu berjalan lancar. “Saya sering tidak panen, tapi saya coba terus,” ujar bankir ini.

Sebenarnya langkah Djarot beternak ikan tersebut bukan sekadar hobi dan mempersiapkan kegiatan di masa pensiun nanti tapi juga bagian dari uji teori beternak ikan. Misalnya, untuk memelihara ikan mas dan nila, berdasar teori bisa dipanen dalam waktu tiga bulan.

Tapi, selesai menjalaninya sendiri, Djarot jadi tahu bahwa butuh waktu empat sampai lima bulan untuk bisa memanen bibit ikan mas yang ditebar di kolam. “Ini tidak seperti angin surga yang diutarakan para ahli,” ujarnya. Pembuktian seperti ini penting, karena Djarot adalah eksekutif bank yang bertugas menyalurkan kredit kepada pelaku usaha, khususnya UMKM.

Kini, Djarot juga beternak 700 ekor kambing dan domba. Hasil temuannya: biaya pakan yang tinggi memangkas margin. “70% biaya itu untuk pakan,” kata pria yang telah mengabdi selama 30 tahun di BRI ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari
Terbaru