Elegan dengan selendang Himalaya

Senin, 23 Agustus 2010 | 13:11 WIB   Reporter: Indira Prana Ning Dyah
Elegan dengan selendang Himalaya

ILUSTRASI. Gedung the People's Bank of China (PBOC) di Beijing.


Salah satu agenda tetap selama Lebaran adalah silaturahmi alias halal bihalal. Nah, selendang berbahan pasmina (pashmina) adalah salah satu aksesori yang banyak dipilih kaum hawa untuk menggenapi busana saat bertemu kerabat dan handai tolan. Nama pasmina kini mulai akrab di telinga masyarakat. Untuk mendapatkannya pun mudah, karena banyak dijual di pasaran.

Pasmina sendiri merujuk pada sejenis kain khusus dari bulu kambing yang hidup di Pegunungan Himalaya. Asal katanya pashmineh, dari kata dasar pashm, yang dalam bahasa Persia berarti wol. Kambing Himalaya bisa menghasilkan bulu yang kalau dirajut menghasilkan bahan yang bersifat hangat, mewah, tapi tetap ringan.

Lantaran sifat inilah pasmina menjadi favorit bahan syal dan selendang. Dalam perjalanannya, pasmina identik dengan selendang. Padahal, ia dapat dijadikan berbagai produk garmen lainnya.

Sayang, kain dari serat pasmina murni tidak dapat ditenun rapat-rapat lantaran tidak kuat menahan tegangan tinggi. Makanya, kain pasmina biasanya dibuat dari campuran serat pasmina dan sutra dengan komposisi 70% : 30%. Campuran ini mampu melahirkan kain yang berkilau indah namun tetap lembut dan ringan.

Memang, pasmina nan hangat dan lembut ini baru menanjak popularitasnya pada medio 90-an. Padahal, pasmina dikenal dunia sejak lama. Dulu, aktris Grace Kelly telah mengenakan pasmina sebagai penutup kepala untuk mengelak dari bidikan fotografer sekaligus menjaga tatanan rambutnya.
Selendang pasmina memang layak digandrungi karena ia termasuk multifungsi. Sebagai aksesori mode, pasmina bisa diandalkan untuk memberi sentuhan elegan pada berbagai jenis pakaian. Raden Prisya, stylist Majalah Amica, bercerita, saat seorang wanita berbusana pasmina, hal yang terpancar adalah ekspresi seseorang yang nyaman atas penampilannya.

Selendang pasmina juga bisa menjelma jadi kerudung yang manis. “Pasmina melengkapi nuansa busana sehingga lebih bertemakan Lebaran,” kata perancang mode dan pengajar tata busana Chossy Latu. Bagi mereka yang biasa menggunakan baju berlengan panjang, pasmina juga dapat membantu menyulap busana menjadi lebih santun dan tertutup.

Tak cuma untuk Lebaran, banyak orang menyarankan, selendang pasmina menjadi teman kala bepergian. Saat suhu dalam kendaraan terlalu dingin, pasmina akan setia menjadi selimut yang nyaman. “Pasmina dapat menjadi alternatif jaket, bisa menahan dingin tapi juga ringkas dibawa,” ujar Chossy. Bahkan, yang lebih ekstrem, selendang ini bisa jadi alas atau bahan pembungkus.

Untuk mendapatkan pasmina, Anda mesti rajin melakukan survei, lantas pilih yang sesuai dengan selera, model, maupun warna. Soal harga, pasmina asli ukur-an 68 cm x 180 cm berkisar US$ 27 hingga US$ 80.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test

Terbaru