TOKOH - Mudik Lebaran jadi ritual tahunan Faradina Mufti Rachmawati. Model dan aktris berdarah Jawa ini selalu pulang ke kampung halamannya di Yogyakarta bersama keluarga menjelang Hari Raya Idul Fitri. Termasuk, Lebaran tahun ini.
Fara, panggilan sehari-hari perempuan kelahiran Yogyakarta ini, mudik menggunakan jalur darat, dengan mobil pribadi. Soalnya, ia ingin menikmati perjalanan sambil jalan-jalan.
Mudik tahun ini, dia akan lewat Jalan Tol TransJawa untuk menuju kampung halaman. Dengan harapan, tidak terjadi macet sehingga bisa sampai Jogja dengan cepat.
Apalagi sebelumnya, Fara sempat mencoba jalan tol ini yang hanya memakan waktu sekitar 7 jam, perjalanan dari Jakarta ke Jogja. “Mudik dua tahun lalu macet parah di tol,” ujarnya yang berencana mudik sehari sebelum Lebaran (H-1) atawa satu hari setelah Idul Fitri (H+1).
Tentu, ada ongkos yang harus dia keluarkan untuk pulang kampung. Biar enggak boros, wanita 29 tahun ini selalu mengatur pengeluaran saat mudik.
Fara membagi tiga kantung untuk biaya mudik Lebaran. “Aku buat bujet, terus dipisah-pisah,” imbuh Finalis 10 Besar Puteri Indonesia 2011 ini.
Pertama, biaya akomodasi atau penginapan dan bensin. Pos ini menyedot pengeluaran paling besar.
Kedua, uang makan dan jajan selama perjalanan mudik. Ketiga, biaya untuk jalan-jalan bersama keluarga.
Sebab, momen pulang kampung ia manfaatkan pula buat berlibur dengan keluarga. Dari Jakarta, dia dan keluarga tidak langsung ke Yogyakarta, melainkan mampir dan bermalam dulu di suatu kota untuk pelesiran.
Tapi, semua anggaran tersebut di luar salam tempel alias uang Lebaran untuk sepupu dan keponakannya. Yang jelas, Fara menyiapkan bujet sesuai waktu di kampung halaman. Biasanya, ia berada di Jogja empat hingga lima hari.
Lantaran belakangan transaksi secara nontunai sedang marak, dia juga menyiapkan uang elektronik (e-money), dompet digital (e-wallet). Dan pastinya, kartu debit serta kartu kredit.
Hanya, saat di kampung halaman, Fara tidak pernah mengeluarkan banyak uang. Soalnya, ia memilih jalan-jalan ke ke tempat-tempat yang klasik di Jogja seperti pasar tradisional.
“Saya besar di Jogja, jadi saya sudah tahu harga barang-barang di pasar,” kata None Jakarta 2009 ini. Biasanya, ia menyambangi pasar sambil menikmati kuliner khas.
Meski mudik lewat jalur darat, Fara tidak membeli asuransi perjalanan. Selain sudah punya asuransi jiwa, jarak perjalanan pulang kampungnya terbilang pendek, Jakarta–Jogja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News