GEN, lakon jejak sejarah hidup dari Bumi Bajra

Sabtu, 10 Maret 2018 | 22:17 WIB   Reporter: Andy Dwijayanto
GEN, lakon jejak sejarah hidup dari Bumi Bajra

ILUSTRASI.


PEMENTASAN TARI - JAKARTA. Setelah pekan lalu penikmat seni dihibur dengan penampilan 2 kelompok seni terpilih, hari ini, Sabtu (10/3) penikmat seni kembali dihibur dengan pertunjukan berjudul GEN persembahan Bumi Bajra di Auditorium Galeri Indonesia Kaya.

Asal tahu saja, pada bulan Maret 2018 ini, Galeri Indonesia Kaya menyajikan ragam pertunjukan seru dan inspiratif persembahan 10 Kelompok Seni Terpilih program Ruang Kreatif: Seni Pertunjukan Indonesia.

Gen merupakan pewarisan oleh satu individu kepada keturunannya melalui suatu proses penciptaan. Sama halnya dengan aksara menciptakan kata dan kata menjadi cikal bakal untuk menciptakan sebuah karya.

Dari sinilah kelompok Bumi Bajra mengambil satu sisi pewarisan aksara, yaitu tradisi leluhur tentang mendongeng, menulis lontar dan tradisi lainnya yang dikemas menjadi teatrikal seni tari, musik dan vokal (kidung).

Rakadana, pimpinan produksi komunitas seni Bumi Bajra menyampaikan pertunjukan ini mengambil perspektif dari cara bermain anak-anak yang dekat dengan alam dan mengadopsi segala sesuatu yang berhubungan dengan alam.

Berangkat dari perspektif itu, dirinya ingin menampilkan bahwa kebahagiaan dapat diraih dengan cara yang sederhana.

"Dengan alat musik sederhana namun bunyi-bunyian yang dihasilkan dapat menjadi sebuah hiburan indah dan bermakna bagi mereka. Kami harap pertunjukan yang kami tampilkan hari ini dapat menjadi pengingat bagi kita untuk tidak melupakan tradisi serta menjaga alam ini,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (10/3).

Dalam durasi 50 menit, pertunjukan ini menghadirkan kolaborasi seni musik, tari, dan suara yang dikemas secara apik. Bumi Bajra menampilkan alat musik tradisi Bali yang sudah jarang digunakan seperti Genggong dan Enggung

Selain itu ada pula permainan Kendang, Level, Ring Bonangan, flute noose, dan suling gambuh. Pertunjukan Gen semakin indah didukung dengan kostum para penari yang dibuat dari rangkaian daun pisang kering, tapis kelapa, daun kelapa kering, dan daun ibung.

Di akhir acara, Bumi Bajra mengajak beberapa penikmat seni untuk menari bersama. Mereka juga diberikan Genggong sebagai kenang-kenangan, dan diajarkan cara memainkannya. Penikmat seni yang berhasil membunyikan Genggong pun berkesempatan untuk mendapatkan satu lagi kenang-kenangan menarik dari Bumi Bajra.

Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation menambahkan, kelompok seni Bumi Bajra merupakan sekumpulan seniman-seniman muda yang memiliki bakat dan kecintaan terhadap seni.

Semangatnya untuk mengenalkan budaya tradisi khas Bali ditampilkan dalam gerakan tari yang lincah selaras dengan iringan permainan alat musik tradisional yang sudah jarang kita jumpai saat ini.

"Diharapkan melalui program Ruang Kreatif: Seni Pertunjukan Indonesia dan penampilan Bumi Bajra sore ini, penikmat seni semakin tahu bahwa Indonesia kaya akan warisan budaya yang harus senantiasa dilestarikan,” tambahnya.

Berasal dari Bali, komunitas seni Bumi Bajra merupakan komunitas seni pertunjukan yang berkonsentrasi pada pengembangan seni musik, tari, kidung (olah vokal) dan teater secara tradisional maupun kontemporer. Bumi Bajra juga merupakan bagian dari sanggar besar Maha Bajra Sandhi yang didirikan oleh Ida Wayan Oka Granoka.

Bumi Bajra juga sering mengikuti berbagai perlombaan ataupun acara yang bersifat gerakan sosial guna memperkenalkan seni budaya Indonesia kepada masyarakat luas. Bumi Bajra juga merupakan salah satu pemain pendukung, bahkan salah satu anggotanya menjadi pemeran utama dalam film Sekala Niskala yang disutradari oleh Kamila Andini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru